RIYADH, JUMAT -- Anak jurnalis senior Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi, meninggalkan Arab Saudi bersama keluarganya. Mereka menuju Amerika Serikat, negara tempat mendiang ayahnya tinggal sejak 2017.
“Salah dan keluarganya sudah terbang,” kata Direktur Human Right Watch (HRW) Timur Tengah Sarah Leah Whitson.
Salah, warga negara Arab Saudi sekaligus AS, meninggalkan Arab Saudi pada Rabu (24/10/2018). Ia meninggalkan kerajaan itu setelah bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman pada Rabu siang. Pertemuan di Riyadh itu terjadi 3 pekan setelah Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Setelah lama menyangkal, Riyadh akhirnya mengakui pembunuhan itu. Bahkan, Riyadh sudah menangkap sejumlah pegawai dan pejabat pemerintah yang terkait pembunuhan itu.
Selama beberapa waktu terakhir, Salah dilarang pemerintah Arab Saudi meninggalkan kerajaan. Whitson menyebut pencabutan larangan itu melegakan. “Kita harus tetap memikirkan ada ratusan, jika tidak ribuan, orang di Arab Saudi dilarang bepergian dan ditahan secara tidak adil,” kata Whitson.
“Keluarga Jamal harus dikumpulkan sehingga mereka merasa aman untuk berduka bagi orang tercinta. Tragis sekali karena butuh kematiannya (Jamal Khashoggi) secara tragis sebelum otoritas Saudi memberi mereka (keluarga Jamal Khashoggi) izin bepergian,” tutur Randa Slim, rekan Jamal sekaligus Direktur Resolusi Konflik pada Middle East Institute di AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyinggung soal Salah Khashoggi kala melawat ke Riyadh beberapa waktu lalu. Pompeo menegaskan ia menginginkan Salah kembali ke AS.
Sanksi
Sementara itu, Jerman semakin serius menggalang dukungan internasional untuk memberi sanksi atas Riyadh setelah pembunuhan Khashoggi. Kanselir Angela Merkel menyatakan Jerman dan mitra internasionalnya siap mengambil sanksi yang dibutuhkan untuk menyikapi masalah itu.
Ia mendesak Riyadh memastikan penyelidikan kasus itu dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Riyadh juga didesak menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Secara terpisah, Menteri Urusan Ekonomi Jerman Peter Altmaier menyambut baik persetujuan Austria untuk memberi sanksi Arab Saudi. Sanksi berupa penundaan ekspor persenjataan ke Arab Saudi.
Berlin sudah membekukan ekspor persenjataan untuk Riyadh. Berlin mengajak mitra-mitranya di Eropa melakukan langkah serupa agar sanksi itu berdampak. (AFP/REUTERS)