Pada Kamis (25/10/2018) sore waktu Washinton DC atau Jumat dini hari waktu Jakarta, salah satu fokus pencarian itu adalah Negara Bagian Florida. Berdasarkan pemeriksaan data pusat pengiriman, sebagian paket itu dikirim dari sana. Sekretaris Departemen Keamanan Nasional Kirstjen Nielsen membenarkan hal itu. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Aparat AS menduga, paket sejenis masih akan terus bermunculan. “Mungkin saja paket sejenis akan atau sudah dikirimkan,” kata Asisten Direktur FBI William Sweeney.
Dari paket-paket yang sudah disita, aparat menemukan benda dilengkapi jam, kabel, dan beberapa pipa berisi bubuk yang direkatkan satu sama lain. Aparat belum menemukan paket yang terindikasi akan meledak jika kemasannya dibuka.
Pengiriman itu jelas untuk meneror secara politik, memilih orang karena tujuan politis dan menyerang karena kepercayaan mereka.
Sebagian bom yang disita pada Rabu lalu berupa pipa sepanjang 6 inci, yang berisi bubuk dan pecahan kaca. Bentuk bom itu terlihat di kamera mesin pemindai kantor pos. Aparat khawatir, masih ada paket sejenis di kantor pos dan belum diperiksa.
Penemuan paket-paket itu memanaskan tensi menjelang pemilu sela di AS, Selasa (6/11/2018). Aparat AS berulang kali menyatakan motif pengiriman paket-paket itu belum jelas.
Dua kali
Selama sepekan ini, Joe Biden dua kali menjadi sasaran paket-paket itu. Paket pertama dicegat pada Rabu (24/10/2018). Sehari kemudian, aparat AS kembali mencegat 2 serupa ke rumah Biden. Selain menyasar kediaman Biden, kemarin satu paket serupa ke rumah aktor Robert De Niro, dan dicegah aparat keamanan.
Sebelum paket ke rumah Biden dan De Niro, paket sejenis sudah ditemukan di rumah atau dicegat sebelum tiba ke rumah sejumlah petinggi atau pendonor Partai Demokrat.
Paket pertama ditemukan di kediaman triliuner sekaligus pendonor penting Partai Demokrat, George Soros, Senin (22/10/2018), di New York. Setelah itu, paket-paket sejenis dicegat petugas sebelum tiba di rumah Obama di Washington, Clinton di New York, dan sejumlah petinggi Partai Demokrat lain. Paket ke kantor CNN di New York disita setelah tiba. Penyitaan diikuti evakuasi seluruh gedung Tim Warner, induk perusahaan CNN, di New York.
Teror politik
Mantan agen Biro Anti Penyeludupan Alkohol, Tembakau, dan Peledak (ATF) AS David Chipman menyebut perincian isi paket akan sangat membantu penyidik. Perekat di setiap pipa amat membantu. “Para pembom cenderung bekerja dengan metode tertentu,” kata dia.
Wali Kota New York Bill de Blaiso mengatakan, pengiriman paket itu jelas aksi terorisme. “Pengiriman itu jelas untuk meneror secara politik, memilih orang karena tujuan politis dan menyerang karena kepercayaan mereka,” ujarnya.
Kesamaan sasaran ancaman bom bukan hanya karena mereka petinggi atau pendukung Partai Demokrat. Mereka juga mengkritik Presiden AS Donald Trump secara tajam. Soros pernah menyebut pemerintahan Trump berbahaya, sedang De Niro pernah meminta maaf kepada orang Kanada atas perilaku Trump yang dinyatakan idiot.
Adapun Biden menyebut Trump tidak tahu apa yang dilakukannya. “Kita harus menghentikan mesin kebencian ini. Kita harus bersama,” ujarnya pekan lalu.