Suasana kawasan Beach Park, Taman Impian Jaya Ancol pada Rabu (22/8/2018) siang.
Menyambut 90 tahun Sumpah Pemuda tahun ini, Jakarta Melayu Festival 2018, kembali digelar. Acara yang tahun ini merupakan gelaran kedelapan diselenggarakan di Ancol Beach City, Sabtu (27/10/2018) mulai jam 19.00.
Geisz Chalifah sebagai promoter sekaligus produser Jakarta Melayu Festival (JMF) 2018, Jumat pekan lalu usai bertemu Anies Baswedan Gubernur DKI, mengatakan, biasanya JMF diadakan pada bulan Agustus. Tahun ini, JMF dihelat pada Oktober, bersamaan dengan peringatan 90 tahun Sumpah Pemuda. Geisz yang tekun memelihara musik Melayu ini bertekad menjaga silogisme ‘Takkan Melayu Hilang di Bumi’.
"Melayu adalah Indonesia, yang artinya simpul ke-Indonesia-an akan dilanjutkan oleh kaum muda Indonesia. Kita titipkan melayu ini pada anak muda penerus bangsa, yang bersumpah atas dasar Indonesia. Maka, (JMF) kita laksanakan bersamaan dengan kegiatan Sumpah Pemuda. Kalau bukan kita yang pelihara (musik melayu) dan menjadikannya megah, siapa lagi," katanya.
Acara yang mengusung tema "Melayu Menyatukan Negeri" tim Gita Cinta Production ini akan dimulai pukul 19.00. Timnya memiliki konsep baru yang dirancang memanjakan mata penonton.
Sejumlah artis akan berpartisipasi, seperti Erie Suzan, Husein Alatas, Shena Malsiana, Alfin Habib, Takaeda, Maxi, Fika Fabiola, Anwar Fauzi Band, dan Cockpit Band. Tarian Melayu dari Kosentra Sumatera Utara juga bakal hadir.
Bunyi dari Tubuh
Kesenian lain di akhir pekan ini akan hadir dalam seni musik kontemporer bertajuk Tubuka di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis dan Jumat ini.
Penampilan yang dibawakan bermula dari bunyi dalam bentuk medium karya melalui Tubuh, Bunyi, dan Kata (Tubuka) bersama balutan seni performatif, instalasi bunyi, ruang dan cahaya.
Acara yang digelar Bentara Budaya Jakarta dan @gemaswaratyagita bersama @laringproject, berkolaborasi dengan @firstysoe (lighting artist) dan @fiamettagabriela (visual art) ini diadakan pukul 19.30.
Pertunjukan seni ini didukung komposer Gema Swaratyagita yang bakal mempertunjukkan bagaimana mengolah tubuh, bunyi, dan kata dalam suatu komposisi musikal.
Ia akan mengajak pengunjung berpartisipasi untuk mengirimkan bunyi yang dihasilkan dari tubuh. Bunyi itu bisa berupa tepukan tangan, langkah kaki, atau respons lainnya.
Pertunjukan ini dibagi dalam empat bagian, yang diawali dan diakhiri dengan instalasi bunyi, visual, dan cahaya.
Konser Peduli Palu
Gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah, mendorong Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Kota Tangerang Selatan, untuk menggelar konser amal peduli korban gempa dan tsunami itu.
Hasan Kurniawan, juru bicara acara ini, mengatakan, sembari menikmati alunan musik dan lagu dari sejumlah band, pengunjung diajak untuk beramal di Plaza Bintaro, Minggu.
Di Senayan City, Jakarta Fashion Week ke 11 diadakan hingga Jumat ini. Sekitar 2.500 koleksi busana terbaru dari 180 desainer ikut berpartisipasi.
