Modal Bersaing di Tingkat Global
JAKARTA, KOMPAS--Perusahaan di Indonesia memiliki modal untuk bersaing di tingkat global. Sebab, kapasitas yang dimiliki perusahaan-perusahaan itu tak kalah dengan korporasi di banyak negara, bahkan negara maju.
Bagi karyawan perusahaan Indonesia yang mampu berkompetisi dengan perusahaan dunia itu, kenyamanan bekerja dan apresiasi dari perusahaan merupakan faktor penting.
Enam perusahaan Indonesia masuk dalam daftar 500 perusahaan terbaik versi Forbes. Daftar perusahaan terbaik itu diambil dari data 2.000 perusahaan terbuka terbesar dunia versi Forbes, yang dirilis pada Juni 2018.
Keenam perusahaan Indonesia itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Mereka bersanding dengan berbagai perusahaan dari 60 negara di dunia.
Alphabet, induk usaha Google, yang bergerak di bidang jasa komputer, ada di peringkat 1. Di daftar itu, peringkat 1-5 ditempati perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat.
”Fakta ini menjadi modal perusahaan kita untuk bersaing di tingkat global. Sama seperti kita yang mempunyai empat perusahaan rintisan yang mendapat status unicorn atau perusahaan dengan valuasi di atas satu miliar dollar AS,” kata pengajar Unika Atma Jaya Jakarta Prasetyantoko di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Dari perusahaan yang masuk di dalam daftar itu, Prasetyantoko melihat, modal wirausaha dan profesionalisme di Indonesia cukup mampu bersaing. Akan tetapi, skalanya masih perlu diperluas supaya perusahaan kelas menengah dan kecil juga punya standar yang sama, sehingga mampu berkompetisi.
“Saya menduga, dengan prestasi itu, akan ada talenta-talenta dari luar negeri yang berminat masuk ke Indonesia karena daftar itu menjadi barometer untuk mengukur kinerja yang bisa diterima secara global. Daftar itu juga dianggap mempunyai reputasi, baik dari sisi ukuran maupun substansi, bahwa kita masuk dalam kluster yang dianggap baik,” katanya.
Tentang masuknya talenta dari luar negeri, menurut Prasetyantoko, menjadi dilema klasik. Di satu pihak perlu kompetensi yang memadai untuk mendorong bisnis sehingga perlu tenaga kerja asing. Namun, di sisi lain, pasokan tenaga kerja domestik banyak, tetapi kualifikasi tidak mencukupi.
Sementara, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkara Roeslani menilai, enam perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes mencerminkan pengakuan. Pengakuan pertama menyangkut praktik pengelolaan perusahaan yang bagus. Adapun pengakuan kedua berkaitan dengan pertumbuhan berkelanjutan.
Mengapresiasi karyawan
Pimpinan perusahaan yang masuk daftar Forbes menyebutkan, modal manusia merupakan hal penting dan kunci bagi perusahaan. Seperti disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, fokusnya adalah membangun tim yang bekerja dengan bahagia, berpartisipasi, dan produktif. Adapun Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan, kesuksesan perusahaan tergantung pada sumber daya manusia yang menjalankannya.
Indri Y (24) dan Fina (24), karyawan Bank Mandiri, merasa perusahaannya mengapresiasi pengembangan minat dan bakat karyawan. Di kantornya, tersedia klub-klub berbasis hobi karyawan. Hubungan antarkaryawan juga cair karena perusahaan kerap mengadakan acara yang melibatkan karyawan.
Karyawan BNI di Jakarta, Maya A (24), senang dan antusias menanggapi program pengembangan sumber daya manusia di perusahaan tempatnya bekerja. Ia mengapresiasi direksi yang bersedia berdiskusi dengan karyawan seusianya. Keterbukaan itu membuatnya merasa dilibatkan dalam inovasi perusahaan.
Bagi Fahrurozi (25) yang bekerja di Telkom, perusahaannya tak segan menempatkan anak-anak muda di posisi strategis sebagai bentuk motivasi. Berbagai pelatihan kerap diselenggarakan perusahaan, sehingga memacu produktivitas karyawan.
Adapun bagi Jay, karyawan Gudang Garam, beban kerjanya yang berat dikompensasi perusahaan dengan menyediakan fasilitas olahraga dan permainan di kantor. "Perusahaan berusaha membuat karyawan nyaman dan tidak stres," kata Jay. (CAS/DIM/LKT/JUD/KRN/MAR/MED)