Presiden: Indonesia Semestinya Punya Lebih dari 4 ”Unicorn”
Oleh
Mediana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo berharap Indonesia semestinya memiliki lebih dari empat perusahaan rintisan bidang teknologi bervaluasi 1 miliar dollar Amerika Serikat atau unicorn. Solusi teknologi digital yang diciptakan anak muda Indonesia harus mampu melangkah ke internasional.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat membuka Ideafest 2018, Jumat (26/10/2018) di Balai Sidang Jakarta. Presiden menceritakan pengalamannya mengakses layanan Go-Jek di Vietnam beberapa waktu lalu. Dia merasa senang sekali karena produk teknologi Indonesia mengintervensi negara lain.
Saat ini setidaknya ada empat perusahaan rintisan bidang teknologi asal Indonesia yang masuk kategori unicorn, yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
Presiden menyebut film Startrek yang berisi aneka bentuk kemajuan teknologi digital, semisal universal translator. Semua produk yang tadinya hanya muncul di film, kini, kata dia datang bertubi-tubi.
Mengutip salah satu riset McKinsey, Presiden mengatakan, perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri gelombang keempat adalah 3.000 kali lebih cepat dibandingkan revolusi industri pertama.
”Kita (Indonesia) jangan sampai ketinggalan atau malah ditinggal. Elon Musk, misalnya, bahkan sudah menciptakan SpaceX,” ujarnya.
Zaman ke depan akan lebih banyak bergulat mengenai inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Ajang konferensi dan diskusi pelaku industri kreatif, seperti Ideafest, sudah tepat untuk berbagi ide inovasi. Presiden menekankan agar generasi muda tak hanya pandai dalam gagasan, tetapi juga membawa ide itu ke eksekusi.
Ideafest 2018 merupakan ajang tukar pikiran para pelaku ekonomi kreatif. Di dalamnya terdapat konferensi dan sesi berbagi ide (IdeaTalks). Lebih dari 100 pemain inti di ekonomi kreatif hadir.