Keindahan Seni Topeng dalam Festival Internasional di Solo
Oleh
Erwin Edhi Prasetya
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Pergelaran seni topeng International Mask Festival digelar untuk kelima kali di Solo, Jawa Tengah. Kali ini International Mask Festival mengangkat tema ”Wonderful Mask Indonesia”. Festival ini diharapkan menciptakan semangat mencintai, melestarikan, dan mengembangkan topeng sebagai bagian warisan budaya bangsa.
Festival tahunan yang memasuki penyelenggaraan kelima kali ini digelar di Pendopo Prangwedanan Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat-Sabtu, 26-27 Oktober 2018. Acara ini digelar oleh Solo International Performing Arts (SIPA) Community dan Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta.
Ketua Panitia International Mask Festival yang juga Direktur SIPA Irawati Kusumorasri mengatakan, topeng tidak hanya menghadirkan keindahan bentuk dan rupa, tetapi di balik itu juga menyimpan cerita dan sejarah pada zamannya. Kemunculan topeng telah memberi daya hidup yang terus mengalir dalam kreativitas masyarakat pendukungnya.
”Inilah maksud ’Wonderful Mask Indonesia’ dalam International Mask Festival 2018, bahwa semangat tentang keindahan diharapkan juga tumbuh dan memberi daya hidup yang baru dalam kehidupan masyarakat sekarang,” katanya dalam pembukaan acara International Mask Festival 2018, Jumat (26/10/2018).
Pergelaran ini diselenggarakan untuk menciptakan semangat mencintai, melestarikan, dan mengembangkan topeng sebagai bagian warisan budaya bangsa. Selain itu, juga untuk mempromosikan Solo sebagai kota budaya dan pariwisata.
Pada hari pertama, festival ini antara lain menampilkan seniman Bambang Besur berkolaborasi dengan sanggar tari Semarak Candrakirana (Solo) menyajikan Candika Ayu; Ayu Bulan Dance (Jakarta) dengan karya berjudul Sitayana Mask Dance; serta Lelana Dance (Bandung) menampilkan karya berjudul Gunem Wadasan Nopeng.
Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengatakan, seni menjadi media untuk memunculkan energi positif yang mampu menyatukan antarbangsa. Indonesia Mask Festival diharapkan memberikan sajian tontonan yang bernilai positif bagi masyarakat.
Pemerintah Kota Solo mengajak seniman terus berkarya melestarikan dan mengembangkan seni budaya menjadi produk unggulan yang bernilai estetis dan ekonomis, sekaligus membangun karakter masyarakat.