Membumikan Pancasila di Wellington melalui Film ”Lima”
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
WELLINGTON, KOMPAS — Ruang Bali KBRI Wellington penuh sesak dengan masyarakat yang antusias untuk nonton bersama (nobar) pemutaran film Lima, Jumat (26/10/2018). Sambil menunggu matahari musim semi tenggelam di Wellington, Selandia Baru, masyarakat bersemangat menunggu nobar dengan menjawab kuis yang dilontarkan MC.
Duta Besar Tantowi Yahya serta Lola Amaria selaku sutradara dan produser mengawali pemutaran film dengan diskusi singkat mengenai alasan mengangkat tema Pancasila dalam film tersebut.
Dubes Tantowi Yahya dalam sambutannya menekankan, Pancasila adalah guiding principle yang magis karena mampu menyatukan Indonesia yang sangat beragam.
”KBRI dan masyarakat Indonesia di Wellington beruntung dengan kedatangan seorang sineas muda yang idealis dan kreatif seperti Lola Amaria,” kata Tantowi Yahya dalam pesannya kepada Kompas, Sabtu (27/10/2018) dini hari WIB.
Film Lima unik karena dikerjakan oleh lima sutradara, yaitu Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Adriyanto Dewo, dan Harvan Agustriansyah, yang masing-masing menggarap setiap sila dari Pancasila dan kemudian disatukan menjadi plot cerita utuh yang indah.
Film ini mengangkat kisah pentingnya toleransi dan kebinekaan yang saat ini terancam dengan nilai-nilai chauvinistik terhadap golongan, ras, atau agama tertentu. Film berdurasi 110 menit ini ingin memberikan pesan bahwa Pancasila, terutama sila ketiga ”Persatuan Indonesia”, tidak akan terberangus dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Lola Amaria menyampaikan, Selandia Baru adalah negara kelima untuk pemutaran film Lima. Wellington menjadi kota kedua di Selandia Baru yang dikunjungi tim Lola Amaria Production setelah sukses ditayangkan di Christchurch dan selanjutnya dijadwalkan untuk diputar di Auckland.
Lola Amaria berharap, setelah menonton film ini, penonton dapat pulang dengan membawa pandangan yang positif tentang toleransi, kebinekaan, dan semakin memperkuat semangat kebangsaan.
Dubes Tantowi Yahya juga menyampaikan harapannya agar film ini dapat membumikan Pancasila sebagai ideologi negara kepada seluruh rakyat Indonesia serta membakar rasa nasionalisme di hati para diaspora Indonesia di Selandia Baru.
Apresiasi terhadap film Lima terus mengalir dari seluruh masyarakat yang hadir. KBRI Wellington tentunya akan terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan serupa yang bertujuan memupuk rasa kebangsaan serta persatuan di tengah kebinekaan bagi seluruh WNI yang berada di Selandia Baru. Selain itu, tentunya juga untuk mendukung kemajuan perfilman Indonesia yang berkualitas.