Pemerintahan PM Morrison Siapkan Proyek Infrastruktur Miliaran Dollar Australia
Oleh
Elok Dyah Messwati
·4 menit baca
Kekeringan yang melanda Australia direspons pemerintah negara itu dengan menyiapkan berbagai pembangunan infrastruktur. Canberra pada Jumat (26/10/2018) mengajukan dana 3,9 miliar dollar Australia (Rp 43 triliun) untuk membangun infrastruktur air dan proyek-proyek terkait kekeringan. Hal ini bertujuan membantu masyarakat petani agar terhindar dari kekeringan pada masa depan mengingat sebagian wilayah di Australia sering mengalami kondisi kering yang ekstrem.
”Ini adalah upaya untuk menggunakan uang yang kita miliki agar bisa bertahan pada saat musim kering tanpa hujan. Ini adalah cara untuk meningkatkan daya tahan kami dalam jangka panjang,” kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison di program televisi Sunrise Channel 7.
Hujan yang baru saja turun di Australia telah membantu mengurangi kekeringan yang melanda Australia tenggara. Musim kering mengubah padang rumput menjadi tanah debu. Kekeringan membuat para peternak terpaksa membeli biji-bijian mahal untuk menjaga agar ternak tetap hidup. Bahkan, gara-gara kekeringan, para peternak terpaksa menjagal domba dan ternak piaraan.
Morrison mengatakan, masyarakat akan dapat menarik 100 juta dollar Australia (Rp 1,1 triliun) per tahun dari pemasukan dana untuk berinvestasi dalam proyek. Dana tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga 5 miliar dollar Australia (Rp 55,5 triliun).
Canberra telah menjanjikan bantuan 2,4 miliar dollar Australia (Rp 26,6 triliun) untuk petani yang menderita akibat kekeringan, termasuk keringanan pajak, pinjaman berbunga rendah, dan bantuan kesehatan mental. Negara Bagian New South Wales telah memberikan bantuan lebih dari 1 miliar dollar Australia (Rp 11 triliun).
Dana baru ini dibahas pada pertemuan puncak di Canberra pada Jumat silam sebelum diajukan ke parlemen Australia untuk disetujui. Dana didesain lebih dari sekadar bantuan jangka pendek.
Siapkan dana
Australia juga sedang menyiapkan dana miliaran dollar sebagai ”bukti” upaya negara tersebut menghadapi kekeringan. Morrison mengatakan, dana yang akan dipakai untuk membangun infrastruktur air dan proyek-proyek terkait kekeringan itu diperlukan para petani dan peternak di Australia yang harus berjuang selama berbulan-bulan saat musim kering tiba.
Australia timur dilanda kekeringan yang melumpuhkan beberapa wilayah selama beberapa tahun. Menurut perkiraan Biro Meteorologi, kondisi kekeringan yang parah diperkirakan akan terus berlanjut. Wilayah makin ke selatan akan mengalami kekeringan beberapa waktu lamanya. Krisis yang terjadi memicu serangkaian paket bantuan dari pemerintah, termasuk bantuan keuangan 1,8 miliar dollar Australia (Rp 20 triliun) bagi petani/peternak dan masyarakat setempat yang diberikan pada Agustus lalu.
Menurut perkiraan Biro Meteorologi, kondisi kekeringan yang parah diperkirakan akan terus berlanjut.
Morrison mengatakan, dukungan dana baru sebesar 3,9 miliar dollar Australia akan ditetapkan untuk membayar pembangunan infrastruktur air dan proyek-proyek terkait kekeringan.
”Hal itu berarti kami akan menjadi lebih baik pada masa depan, upaya untuk menghadapi kekeringan selama 10 tahun ke depan dan seterusnya,” kata Morrison menjelang pertemuan para pemimpin pertanian untuk membahas soal kekeringan.
”Kami melakukan banyak hal untuk mendukung para petani dan peternak di pedesaan. Berfokus pada bantuan, tetapi juga pada pemulihan, membangun ketahanan ke masa depan,” ujar Morrison.
Parah
Biro Pertanian dan Sumber Daya Ekonomi Australia (ABARES) mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa kekeringan yang parah telah terjadi pada area yang lebih kecil dibandingkan dengan musim kering ekstrem sebelumnya pada 2002-2003. ABARES menambahkan, di Australia timur yang menjadi basis penting untuk ternak dan tanaman, curah hujan 40 persen lebih rendah dari rata-rata selama 20 tahun ini.
Menurut ABARES, pendapatan pertanian cenderung turun secara signifikan seperti pada musim kering sebelumnya di tengah ”keadaan ekonomi yang lebih menguntungkan dan faktor lain, seperti peningkatan produktivitas”.
Cuaca dalam tiga bulan ke depan diperkirakan akan lebih kering dan lebih hangat daripada rata-rata. Berarti wilayah yang terkena dampak kekeringan di Australia timur, pemulihan situasinya tidak akan berlangsung cepat.
Di Australia timur yang menjadi basis penting untuk ternak dan tanaman, curah hujan 40 persen lebih rendah dari rata-rata selama 20 tahun ini.
Selama sebulan terakhir memang turun hujan, tetapi para pakar mengatakan, hujan tersebut tidak cukup untuk mengatasi kekeringan setelah musim kering yang sangat panjang. Hujan lebat justru kebanyakan turun di wilayah yang kurang terkena dampak kekeringan.
Kepala Biro Cuaca Andrew Watkins mengatakan bahwa lebih banyak wilayah mengering, seperti di Victoria, Australia selatan sebelah tenggara, dan pantai selatan Negara Bagian Australia Barat.
Daerah yang paling parah sejauh ini di bagian timur Australia, yakni sisi barat New South Wales dan Queensland sebelah barat daya. Queensland saat ini mengalami gelombang panas. Suhu di kota pedalaman Birdsville mencapai 44,7 derajat celsius pada Kamis lalu. Suhu ini sangat tinggi untuk tahun ini.(REUTERS/AFP)