Cincin emas di jari manis Lutfiyani Eka Putri (23) masih tampak berkilau meskipun tangannya berulang kali dipakai mengusap air mata yang berlinang dari kedua matanya. Maklum saja, cincin pernikahan itu baru dua minggu dipakainya usai menjadi istri Deryl Fida Febrianto (22).
“Saya baru menikah dengan Mas Deryl dua minggu lalu, tetapi baru dua hari menikah sudah berangkat ke Jakarta. Bulan madu saja pun belum sempat,” kata Lutfiyani, Senin (29/10/2018) di Surabaya, Jawa Timur.
Deryl adalah salah satu penumpang pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dia seharusnya sudah tiba di Pangkal Pinang pukul 07.20 dan memulai pekerjaan pertamanya usai menikah.
Lutfiyani mengungkapkan, Deryl bertolak ke Pangkal Pinang untuk menjalani pekerjaannya sebagai juru mudi di sebuah kapal kargo. Setelah beberapa bulan melamar pekerjaan dan dua kali gagal dalam seleksi anggota TNI, suaminya akhirnya mendapatkan pekerjaan di kapal kargo.
Sebagai seorang kepala keluarga, Deryl siap untuk bekerja keras membanting tulang. Meskipun jauh dari keluarga, hal itu dilakukan untuk memulai hidup barunya usai mempersunting Lutfiyani. “Deryl selalu berdoa agar pernikahan ini langgeng,” kata Lutfiyani.
Pasangan suami-istri tersebut menikah pada Senin (15/10/2018) di Surabaya. Keduanya belum sempat menikmati hidup bersama dalam waktu lama. Dua hari usai menikah, Deryl bertolak ke Jakarta untuk persiapan sebagai kru kapal kargo.
Rencananya, hari ini adalah pelayaran pertamanya di pekerjaan yang susah payah didapatkannya. Kapal tempatnya bekerja sedang sandar di Pangkal Pinang.
“Rencana bulan madu bahkan belum sempat kami diskusikan karena Mas Deryl sudah harus bekerja,” kata Lutfiyani.
Malam sebelum keberangkatan Deryl ke Pangkal Pinang, istrinya sempat memiliki firasat yang berbeda. Dia bermimpi dipamiti oleh sang suami dengan amat mesra.
Dalam mimpi, Deryl mengecup kening Lutfiyani dan berpamitan untuk bekerja mencari nafkah. Padahal, selama setahun berpacaran, amat jarang Deryl hadir di mimpi Lutfiyani.
Setelah terbangun sekitar pukul 02.00, dia lalu menelepon suaminya. Dia membangunkan suaminya untuk segera bersiap menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang memerlukan waktu tempuh menggunakan bus dalam waktu dua jam.
Kontak terakhir dengan suaminya dilakukan pada pukul 06.15 melalui pesan WhatsApp. Saat itu, dia mempertanyakan kepada suaminya yang masih belum terbang ke Pangkal Pinang. Dia juga sempat menanyakan posisi di pekerjaan barunya tersebut. Ini percakapan terakhir keduanya:
Lutfiyani: Oh ya wes jam segini kok belum berangkat?
Deryl: Kalo aku ga bales berarti udah flight.
Lutfiyani: Udah dikasi sarapan belum?
Deryl: Sarapan peragaan pramugari ini. Ga dapet lah yang orang dekat juga jaraknya.
Ayah deryl, Didik Setiawan (43), mengatakan, anaknya merupakan seorang pekerja keras. Anak pertamanya itu merupakan kesayangan ibunya, Saining (44). Dia berharap ada mukjizat yang menyelematkan putranya dari musibah ini. “Anak saya pandai berenang. Semoga bisa selamat,” ucapnya.