Kapal Baruna Jaya Milik BPPT Beroperasi Mulai Malam Ini
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Badan SAR Nasional mengerahkan empat kapal untuk mencari badan Pesawat Lion Air JT 610 mulai Senin (29/10/2018) malam. Pencarian akan difokuskan di daerah prioritas satu untuk mencari badan pesawat.
"Untuk kelengkapan operasi, malam ini kami tetap melakukan kegiatan operasi 24 jam, kecuali untuk penyelaman. Sebab, cuaca malam hari tidak bersahabat dan jarak pandang terbatas," kata Direktur Operasional Pencarian dan Pertolongan Basarnas Brigadir Jenderal Marsekal Bambang Suryo Aji, di Jakarta.
Namun, untuk operasi pencarian di atas permukaan air dengan menggunakan kapal-kapal akan tetap dilaksanakan. Bambang mengatakan, KRI Rigel masih terus beroperasi. Begitu juga Kapal Baruna Jaya.
"Kami perintahkan BPPT untuk menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya dalam melaksanakan operasi pencarian guna memastikan jatuhnya bangkai kapal. Operasi kami lakukan mulai malam ini," kata Bambang.
Bambang menambahkan, Basarnas sudah berkoordinasi dengan pihak Asosiasi Kontraktor Survei Laut Indonesia. Ada tiga alat yang diperbantukan, yaitu multi beam echo sounder, scan site sonar, dan pin locater.
"Ketiga alat ini akan ditaruh di dua kapal. Satu alat di KN SAR Basudewa Jakarta dan dua alat di Kapal Pertamina. Total ada empat kapal yang akan melakukan pencarian mulai malam ini di daerah operasi 1," ucap Bambang.
Untuk besok, Basarnas akan melakukan pencarian udara. Ada dua helikopter yang akan dikerahkan. Pencarian menggunakan helikopeter untuk melihat kemungkinan masih adanya serpihan-serpihan badan pesawat yang terbawa oleh gelombang maupun arus maupun air pada saat hari kedua pencarian.
Selain itu, pencarian di atas permukaan juga tetap dilanjutkan dari malam ini sampai dengan pagi. Termasuk pendeteksian, kemungkinan memastikan adanya bangkai kapal pesawat di dasar laut.
Ada pun daerah prioritas 2 untuk melakukan pencarian di atas permukaan air. Daerah prioritas 2 ini mengikuti perkembangan arus dan angin pada saat besok melakukan kegiatan pencarian.
"Ada 15 kapal yang dikerahkan dalam operasi di atas permukaan air. Kapal terdiri dari Kapal Basarnas, Kapal Kementerian Perhubungan, Kapal Polair, Kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia, dan Kapal Bea Cukai," papar Bambang.
Khusus untuk pencarian badan pesawat, pencarian dilakukan sesuai dengan titik kordinat hilangnya pesawat terakhir kali. Sehingga kami petakan seperti ini. Jadi luas area pencarian daerah prioritas 1 dan 2 seluas 124.3197 Nautical Mile. Masing-masing luas area pencarian daerah prioritas 1 dan 2, yaitu 62 Nautical Mile.
Mengenai cuaca, Bambang menyampaikan, prakiraan cuaca sudah dikoordinasikan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Mulai besok akan berawan serta sampai dini hari akan hujan, pagi harinya berawan dan siang harinya berawan, cerah, berawan, hujan ringan dengan suhu 24 hingga 34 derajat Celcius.
"Jadi besok pagi kita masih didukung cuaca yang cerah berawan untuk melakukan proses pencarian. Ada sekitar 150 anggota Basarnas yang melalukan pencarian. Kami akan memulai pencarian dengan penyelaman mulai dari pukul 07.00," kata Bambang. (SHARON PATRICIA)