Capres petahana Jokowi meminta tim kampanyenya memperkuat kemampuan menjelaskan program pemerintah dan manfaatnya. Sementara Prabowo-Sandi melihat Pulau Jawa sebagai kunci kemenangan.
SURABAYA, KOMPAS - Materi kampanye dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma\'ruf Amin, diperkuat agar mudah dipahami masyarakat. Tim juga diperkuat agar mampu mengatasi isu negatif yang menyerang pasangan itu.
Calon presiden petahana, Jokowi, meminta kepada tim kampanye agar memperkuat kemampuan menjelaskan sejumlah program penting yang dihasilkan semasa pemerintahannya kepada masyarakat, baik dari pembangunan infrastruktur, bandara, pelabuhan, jalan tol, bendungan, dan waduk. Tim juga harus mampu menjelaskan manfaat program-program itu ke depan.
"Jadi, harus bisa menjelaskan mengenai itu kegunaannya apa, untuk apa, ke depannya akan seperti apa. Narasi besar itulah yang harus satu garis, dari nasional sampai ke daerah," ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma’ruf yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).
Hadir pula para petinggi parpol pengusung dalam acara itu, di antaranya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natali, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendroprioyono, dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Jokowi juga meminta tim kampanye agar memiliki kemampuan dalam menjawab kampanye hitam. Menurut dia, isu yang kerap muncul, seperti antek asing dan Partai Komunis Indonesia.
Dalam Rakernas kemarin, TKN KIK Jokowi-Ma’ruf juga menyepakati pencapaian target sebesar 70 persen suara dalam Pilpres 2019. Seluruh anggota dan kader partai pengusung pun dikonsolidasikan untuk ikut menaikkan elektabilitas pasangan petahana agar target tercapai.
Jawa Kunci Kemenangan
Dengan sekitar 60 persen calon pemilih untuk Pemilu 2019 berada di Jawa, pasangan capres/cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, memberi perhatian khusus pada perebutan suara di Jawa. Kampanye pun akan lebih diintensifkan di Jawa.
“Jawa itu kunci kemenangan. Suara paling banyak ada di Jawa. Makanya perebutan suara di Jawa ini paling rumit,” ujar Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade, Sabtu (27/10).
Satu bulan sejak masa kampanye Pemilu 2019 dimulai, intensitas kampanye Prabowo dan Sandiaga terlihat lebih intens di Jawa. Sandiaga khususnya, rajin berkampanye di kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur selain DKI Jakarta.
Namun menurut Andre, bukan berarti daerah-daerah di luar Jawa kemudian dilupakan. Prabowo disebutnya, akan kampanye keliling seluruh daerah di Indonesia. Sandiaga pun dalam waktu dekat akan melakukan tur Sumatera.
Sementara sepanjang Sabtu lalu, Sandiaga berkampanye di DKI Jakarta. Salah satunya, dengan menjadi pembicara dalam acara penutupan Indonesia CSR Exhibition bertajuk “Startup Bisnis untuk Kaum Millenial”.