logo Kompas.id
UtamaKeramba Jaring Apung Perlu...
Iklan

Keramba Jaring Apung Perlu Ditata

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IWovACyVa1nZY3rDr0y1N6YCjJI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F69571439.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

(Ilustrasi) _ Petani keramba jaring apung membersihkan sisa bangkai ikan di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Selasa (28/8/2018). Pekan lalu terjadi kematian massal ikan 180 ton. Pemerintah akan menata ulang keramba dan minta produksi ikan budidaya dikurangi dari 50.000 ton per tahun menjadi 10.000 ton pada 2023.

JAKARTA, KOMPAS - Pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan air tawar perlu disesuaikan dengan daya dukung. Pembatasan keramba jaring apung di waduk atau danau dinilai merupakan upaya menata keramba jaring apung (KJA) agar sesuai daya dukung lingkungan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, di Jakarta, Senin (29/10/2018), mengemukakan, pembatasan KJA merupakan bagian dari penertiban. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/atau Waduk telah mengatur fungsi waduk untuk kegiatan perikanan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000