TANGERANG, KOMPAS -- Sehari setelah musibah jatuhnya peswat Lion Air PK-LQP, situasi Pusat Krisis VIP Room Bandara Soekarno Hatta lengang. Sejak Selasa (30/10/2018) pagi ada 6 rombongan keluarga korban yang datang untuk melakukan pendataan.
Suasana di terminal 1B Bandara Soekarno Hatta tepatnya di Pusat Krisis VIP Room berbeda dengan sehari sebelumnya. Jika kemarin keluarga korban silih berganti datang untuk memastikan nasib keluarga mereka, pagi ini kondisi lengang. Kursi-kursi tambahan yang kemarin dibawa masuk, Selasa siang mulai dikeluarkan lantaran di dalam VIP Room sudah tidak padat.
Kepala Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Victor Togi Tambunan mengatakan saat ini masih ada beberapa keluarga korban yang berada di dalam Pusat Krisis VIP Room Bandara Soekarno Hatta.
"Ini masih terus dikumpulkan untuk didata, nanti langsung dibawa ke Halim Perdanakusuma atau RS Polri Kramat Jati untuk pendataan lebih lanjut," ujar Victor saat ditemui di depan VIP Room Bandara Soekarno Hatta.
Victor mengimbau keluarga korban yang datang untuk membawa data-data kependudukan serta menyebutkan sejelas-jelasnya ciri-ciri korban. Hal tersebut penting untuk proses identifikasi korban.
Victor menambahkan hingga kini masih ada belasan keluarga korban yang belum melapor sama sekali. "Menurut data dari Lion Air masih ada sekitar 17 korban yang keluarganya belum melapor," imbuh Victor.
Victor menduga sebagian keluarga korban melapor di Pusat Krisis Bandara Halim Perdanakusuma ataupun RS Polri Kramat Jati.
Sebelumnya, Anggota Komite II DPD RI, Bahar Buasan menyatakan prihatin atas kejadian ini. "Beberapa teman dan kenalan saya juga ada dalam daftar manifest penumpang," ujar dia.
Selasa Siang Bahar mendatangi Pusat Krisis VIP Room Bandara Soekarno Hatta untuk menemui keluarga korban, khususnya yang berasal dari Bangka Belitung.
Kepada awak media Bahar mengaku telah mendatangi hotel tempat para keluarga korban menginap. Ia datang untuk memperbaharui informasi terkait kondisi terkahir keluarga korban.
"Saya juga telah mengimbau mereka supaya segera mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk mengumpulkan sampel DNA," lanjut Bahar.
Menurut data terbaru dari Posko Utama Bandara Soekarno Hatta hingga pukul 11.00 WIB baru ada 144 keluarga korban yang melapor. (KRISTI DWI UTAMI)