Bandara Depati Amir Pangkal Pinang Siap Terima Para Korban
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
PANGKAL PINANG, KOMPAS - Penjemputan warga Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air, mulai dipersiapkan di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Rabu (31/10/2018). Sejumlah sarana dan teknis penjemputan dirancang agar semua proses penerimaan korban berlangsung lancar. Sekitar 200 personel tim gabungan dikerahkan dalam proses serah terima korban.
Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priyandoko, Rabu, mengatakan, berdasarkan data sementara, dari 181 penumpang yang menjadi korban, sekitar 45 diantaranya adalah warga Provinsi Bangka Belitung. "Mereka berdomisili di sejumlah kabupaten dan kota di Bangka Belitung," katanya.
Melihat banyaknya korban, proses penjemputan dan serah terima harus dipersiapkan. Rencananya, korban akan diantar oleh maskapai Lion Air dari Jakarta menuju Pangkal Pinang menggunakan pesawat reguler.
Dalam satu pesawat, ujar Danang, bisa membawa dua peti jenazah. Dalam satu hari ada enam penerbangan dari Jakarta ke Pangkal Pinang. Dengan demikian, dalam satu hari ada sekitar 12 korban yang bisa dibawa.
Rencananya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan akan langsung menyambut kedatangan korban. Namun, Danang belum tahu pasti kapan penyerahan jenazah korban akan dilakukan. " Itu tergantung dari keputusan tim DVI Mabes Polri. Kami hanya bersiap,"katanya.
Selain itu, ujar Danang, pihaknya juga telah menyiapkan dua tenda tambahan untuk menampung keluarga korban. " Kami mengantisipasi bila keluarga yang datang membeludak," ujarnya.
Danang menjabarkan ada sekitar 200 personel tim gabungan dari TNI/Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, dan sejumlah instansi terkait yang akan dikerahkan untuk terlibat dalam proses serah terima dari pihak maskapai ke keluarga korban melalui pemerintah daerah.
Sebelumnya Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi berharap agar jenazah yang berasal dari Bangka Belitung segera dipulangkan ke keluarga.
Khusus untuk anggota DPRD dan Aparatur Sipil Negara yang menjadi korban akan dibawa ke kantor DPRD dan Kantor Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. " Mereka gugur saat sedang menjalankan tugas sudah sepantasnya kita berikan penghormatan," kata Erzaldi.
Manajer Lion Air Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang Maulana Nursyamsu mengatakan hingga hari ini sudah ada 105 perwakilan keluarga korban yang diberangkatkan ke Jakarta. Keberangkatan mereka untuk mendapatkan informasi keberadaan anggota keluarga mereka.
Pelaksana Tugas Kepala Jasa Raharja Cabang Bangka Belitung Agus Doto Pitono mengatakan dari total korban di Bangka Belitung, 30 diantaranya berasal dari Pangkal Pinang. “Kami sedang mendata keluarga korban termasuk ahli waris. Pencairan santunan bisa dilakukan setelah ada kepastian dari pemerintah terkait korban. Kami pastikan pencairan akan dilakukan segera,” kata Agus. Berdasarkan aturan, bagi korban meninggal diberikan santunan sebesar Rp 50 juta.
Ibu salah satu korban Susmawati saat ditemui Kompas Selasa malam di kediamannya yang terletak Kelurahan Padang Parit, Kecamatan Sungailiat, Bangka Induk, berharap, agar jenazah dapat dipulangkan segera apabila sudah teridentifikasi.
Susmawati kehilangan anak keduanya Wita Seriani (26), menantunya Rizal Gilang Perkasa, (27) dan cucunya Kyara Aurine Giwitri (1). Walau kehilangam tiga anggota keluarganya Susmawati terlihat tegar. "Ini sudah takdir dari Tuhan toh kita juga akan ke sana,"katanya