JAKARTA, KOMPAS - Keluarga dan kerabat korban yang melapor sampai Rabu (31/10/2018) pagi ini tercatat 191 orang. Dari jumlah tersebut, 147 orang telah diambil sampel DNA-nya. "Kami berharap agar keluarga yang belum melapor datang ke sini untuk melengkapi dokumen identitas. Ini khususnya, untuk orangtua atau anak korban agar bisa diambil sampel pemeriksaan DNA," pesan Kepala RS Polri Kombes Pol Musyafak saat menyampaikan keterangan pers, Rabu pagi.
Musyafak mengatakan, keluarga yang ingin melapor atau meminta pengambilan sampel DNA akan dilayani 24 jam. Adapun anggota keluarga yang bisa memberi sampel DNA tidak dibatasi. Hasil pemeriksaan DNA bisa dipastikan tiga hingga empat hari.
Data terakhir dari Posko Antemortem dan Posko Postmortem di RS Polri. Sampai saat ini menyebutkan, 48 kantong jenazah telah diterima unit Instalasi Kedokteran Forensik dan dilakukan identifikasi. Seluruh kantong jenazah tersebut memuat 87 bagian tubuh yang akan diambil sampel untuk pemeriksaan DNA. Proses identifikasi melibatkan 4 ahli DNA.
Keluarga korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di Jakarta dan sekitarnya diharapkan mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Selain untuk kepentingan identifikasi dan pencarian korban, pihak keluarga juga dapat memanfaatkan fasilitas penyembuhan trauma.
Bagi keluarga yang tinggal jauh dari Jakarta, pelaporan identitas keluarga dan korban juga dapat dilakukan di posko terdekat. Namun, proses rekonsiliasi atau pencocokan identitas hanya akan dilakukan di RS Polri.
"Kami tidak hanya melayani proses identifikasi, tetapi juga upaya penyembuhan trauma bagi keluarga korban," kata Musyafak.
Kegiatan penyembuhan trauma atau trauma healing juga dilaksanakan di RS Polri, tepatnya di Gedung Promoter yang berada di sisi timur komplek rumah sakit tersebut. Tim dari biro psikologi Mabes Polri, Polda Metro Jaya, RS Polri, dan Perhimpunan Psikologi Jakarta setiap hari akan membantu pelayanan penyembuhan trauma.
Di lobi Gedung Promoter RS Polri, keluarga atau kerabat korban juga dapat beristirahat atau menginap. Berbagai fasilitas disediakan untuk kenyamanan keluarga yang berduka, antara lain kursi tunggu, pendingin ruangan, televisi, hingga konsumsi gratis.
Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin AR, yang ditemui di RS Polri, memastikan keamanan untuk keluarga atau kerabat yang menginap di Gedung Promoter. "Kami juga akan 24 jam melayani mereka yang membutuhkan informasi atau kepastian hasil diidentifikasi," ia menyampaikan.
Belum ada hasil
Identifikasi jasad yang diterima Posko Post Mortem dikatakan masih belum membuahkan hasil. Tidak utuhnya jasad menyulitkan identifikasi. "Sejauh ini kami hanya menemukan potongan tubuh yang tidak utuh, ada yang hanya kulit atau otot saja. Ini menjadi kendala," ungkap Musyafak.
Musyafak juga mengungkapkan ada tiga bagian tubuh yang secara medis diidentifikasi sebagai milik dua bayi dan satu anak yang menjadi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP. Namun, proses rekonsiliasi masih akan menunggu hasil pemeriksaan DNA keluarga dan korban. (ERIKA KURNIA)