Bantu Pendataan Korban, Kemendagri Buka Posko di RS Polri
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Dalam Negeri membuka posko 24 jam di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018). Posko dibuka untuk mempermudah proses pendataan korban musibah pesawat Lion Air PK-LQP dan pengurusan administrasi kependudukan oleh keluarga korban.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, tim dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri ini bertugas di posko postmortem rumah sakit. Tim Kemendagri akan membantu tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dalam proses pendataan korban.
”Kami membawa tim dari (Ditjen) Dukcapil untuk membuka posko 24 jam di sini supaya bisa bekerja sama dengan tim Inafis dalam pendataan, seperti sidik jari. Kami sudah bersanding di ruangan atas (posko postmortem) dengan Inafis untuk mempercepat pendataan,” kata Tjahjo dalam kunjungannya ke Posko Pendampingan Psikologi bagi Keluarga Korban Musibah Pesawat Lion Air PK-LQP di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Kamis siang.
Menurut Tjahjo, data sidik jari penduduk di Inafis baru berjumlah 150 juta jiwa. Sementara data yang dimiliki Kemendagri mencapai 263 juta jiwa. ”Sisanya kita bawa ke sini. Kita sinkronisasi dengan pihak Inafis untuk mempercepat perolehan data,” ujarnya.
Selain proses pendataan, posko Kemendagri juga akan membantu keluarga korban dalam mengurus surat-surat kematian. Dengan demikian, keluarga tidak perlu jauh-jauh mengurus administrasi kependudukan korban di luar kawasan rumah sakit.
Berbelasungkawa
Dalam kunjungan tersebut, Tjahjo menyapa dan berjabat tangan dengan keluarga korban yang ada di Posko Pendampingan Psikologi. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
”Saya ke sini untuk menyampaikan belasungkawa. Turut prihatin kepada para keluarga. Karena, bagaimanapun, anak saya juga pilot Lion Air yang dulu juga ikut rombongan dari Amerika untuk membawa pesawat ini ke Indonesia,” tutur Tjahjo kepada wartawan seusai kunjungan.
Hingga Kamis siang, tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Rumah Sakit Polri telah menerima 56 kantong jenazah dari tim evakuasi untuk diidentifikasi. Dari pemeriksaan tim DVI, baru satu korban yang teridentifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis pagi. (YOLA SASTRA)