JAKARTA, KOMPAS — Belum ada tambahan korban yang bisa diidentifikasi pada Kamis (1/11/2018), hari ketiga setelah jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Kondisi bagian tubuh korban yang diterima tim kurang mendukung untuk diidentifikasi secara cepat.
”Hasil sidang rekonsiliasi yang digelar Kamis sore tadi menyatakan belum ada tambahan korban yang teridentifikasi hari ini,” kata Kepala Bidang Identifikasi Korban Bencana (DVI) Rumah Sakit Polri Ajun Komisaris Besar Lisda Cancer dalam konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Kamis malam.
Lisda menjelaskan, belum adanya tambahan tersebut disebabkan minimnya data yang diperoleh tim DVI dari bagian tubuh korban yang diperiksa. Bagian tubuh tersebut tidak mendukung proses identifikasi melalui metode yang lebih cepat, seperti pencocokan sidik jari, data gigi, dan data medis.
”Untuk temuan yang sudah diperiksa, kami mengandalkan hasil tes DNA. Namun, ini butuh waktu. Hasilnya baru diketahui empat sampai delapan hari setelah diperiksa,” ujar Lisda.
Menurut Lisda, 238 sampel DNA bagian tubuh korban dari 56 kantong jenazah yang diterima hingga pukul 19.00 telah dikirim secara bertahap ke Pusat Laboratorium Forensik Polri untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, hasilnya akan dirilis secara bersamaan setelah semua sampel diperiksa. Pihaknya belum bisa menjanjikan kapan hasilnya bisa diumumkan.
Wakil Kepala RS Polri Komisaris Besar Hariyanto menambahkan, proses identifikasi korban juga agak terhambat karena masih ada 37 keluarga korban yang belum diambil sampel DNA-nya dari total 189 keluarga yang melapor. Ketika pengambilan data antemortem, ada keluarga yang tidak membawa orangtua atau anak korban.
Selain itu, tim DVI juga menduga ada sejumlah keluarga lengkap yang menjadi korban kecelakaan sehingga tidak bisa didapatkan sampel DNA. Namun, Hariyanto belum bisa memastikan berapa keluarga yang menjadi korban.
”Hambatan tersebut juga memengaruhi proses identifikasi korban,” ujarnya.
Hingga Kamis malam, tim DVI RS Polri belum mendapatkan tambahan kantong jenazah. Total ada 56 kantong jenazah yang telah diterima tim. Penemuan beberapa kantong jenazah oleh tim evakuasi di lapangan belum sampai ke rumah sakit.
Kemarin, tim DVI RS Polri berhasil mengidentifikasi satu korban atas nama Jannatun Cintya Dewi (24). Hasil identifikasi bisa segera diketahui karena bagian tubuh yang diperiksa cukup mendukung untuk pengambilan sidik jari. Setelah dicocokkan, data korban bisa diperoleh dengan cepat.
Jenazah Jannatun telah diserahkan pihak rumah sakit kepada keluarga. Korban dimakamkan di tempat tinggal orangtuanya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis pagi. (YOLA SASTRA)