JAKARTA, KOMPAS -- Jumlah kantong jenazah korban musibah pesawat Lion Air PK-LQP yang diterima Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, terus bertambah. Hingga Kamis (1/11/2018) siang, total sudah 56 kantong jenazah yang masuk ke Posko Postmortem di rumah sakit.
Kepala RS Polri Kombes Pol Musyafak dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kamis siang, melaporkan, sejak sore kemarin hingga saat ini, pihaknya menerima delapan kantong jenazah baru dari posko Basarnas di JICT 2, Tanjung Priok. Kantong yang berisi temuan bagian tubuh korban tersebut sedang diperiksa oleh tim DVI RS Polri.
Musyafak mengatakan, dari total temuan yang diterima tersebut, tim DVI telah mengambil 238 sampel DNA bagian tubuh korban. Tim sedang mencocokkan sampel tersebut dengan sampel yang diambil dari keluarga korban di Posko Antemortem.
Menurut Musyafak, hingga hari ini sudah ada 212 keluarga korban yang melapor ke rumah sakit, bertambah 21 keluarga dibandingkan kemarin. Namun, jumlah keluarga yang terverifikasi sekitar 189 keluarga.
"Yang bisa diambil sampel sampai siang ini 152 keluarga. Masih ada 37 keluarga yang belum bisa diambil sampelnya karena saat melapor, keluarga tidak mengajak orangtua atau anak-anak korban," ujarnya.
20 psikolog
Selain menerima laporan keluarga, Rumah Sakit Polri Kramat Jati juga menyediakan 20 psikolog untuk pendampingan psikologis keluarga korban. Psikolog akan mendampingi keluarga untuk mengurangi dampak psikologis yang ditimbulkan akibat kecelakaan.
Hingga Kamis siang, sudah 53 keluarga korban yang didampingi para psikolog gabungan dari Biro Psikologi Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, dan TNI Angkatan Udara ini.
"Kondisi keluarga, ada yang sudah bisa menerima (kenyataan), ada yang belum. Kami terus mendampingi. Siapapun dengan kondisi apapun yang datang akan kami dampingi," kata AKP Angela Yohana, salah satu pendamping psikologis. (YOLA SASTRA)