JAKARTA, KOMPAS — Liga Kompas Kacang Garuda U-14 pekan kesepuluh, Minggu (4/11/2018), di Stadion Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, menyuguhkan dua laga beda kasta. Laga pertama mempertemukan tim papan atas, Bina Taruna dan Benteng muda IFA. Sementara, pada laga lainnya dua tim papan bawah Kabomania dan Jakarta Football Academy akan berduel.
Bina Taruna tengah diliputi rasa percaya diri tinggi. Dua pekan lalu mereka sukses mengudeta Ragunan Soccer School dari puncak klasemen. Sementara pekan lalu mereka mampu bertahan di puncak setelah meredam permainan agresif Ragunan dengan skor 1-1.
Pelatih Bina Taruna Saut LB Tobing, Jumat (2/11/2018), mengaku terbebani dengan keberhasilan tim memuncaki klasemen sementara. Saut menyatakan lebih senang ”mengejar” daripada ”dikejar” tim lain.
”Mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Karena itu, saya terus mengingatkan kepada pemain untuk berjuang mempertahankan yang telah mereka raih. Untuk berada di puncak klasemen itu tidak mudah,” ujarnya.
Saut menginginkan pemainnya untuk selalu menjaga kekompakan dan kerja sama tim. Menurut dia, kunci keberhasilan Bina Taruna adalah mempertahankan puncak klasemen, salah satunya disebabkan mereka memiliki keunggulan pada ketahanan stamina.
Meski Benteng Muda IFA saat ini tengah paceklik kemenangan, Saut tetap menganggap mereka sebagai lawan yang mesti diwaspadai. Bagi dia, Benteng Muda IFA mempunyai kelebihan dalam penguasaan bola dan kerja sama tim.
Oleh sebab itu, Benteng Muda IFA tengah ditinggal pelatih kepala Sutarma, mereka belum terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir. Asisten Pelatih Benteng Muda IFA Amsori menjalankan tugasnya dengan baik.
”Mereka tetap berbahaya meski tidak didampingi pelatih. Apalagi mereka termasuk tim papan atas,” ujar Saut.
Dalam sesi latihan sepekan terakhir, Saut terus mengasah kemampuan penguasaan bola. Latihan itu bertujuan agar pemain semakin terbiasa dan berani mendominasi penguasaan bola meski dalam tekanan.
”Benteng Muda IFA unggul dalam penguasaan bola. Maka, kami coba melawan juga dengan memeragakan penguasaan bola,” katanya.
Manajer Benteng Muda IFA Kandi Yunus mengatakan, tim kemungkinan besar kembali tidak akan didampingi pelatih kepala Sutarma yang tengah sakit di Solo, Jawa Tengah. Kendali tim untuk sementara diserahkan kepada Amsori.
Menurut Kandi, ketiadaan Sutarma memberikan pengaruh besar bagi timnya. Setelah tidak didampingi Sutarma, Benteng Muda IFA hanya bisa bermain imbang dalam tiga pertandingan terakhir.
Meski demikian, Kandi menyampaikan, tim sudah terbiasa dihadapkan pada kondisi tersebut. Ia meyakini pemain lambat laun akan terbiasa bermain meski tanpa didampingi Sutarma. Kandi mengisyaratkan Benteng Muda IFA akan tampil dengan ciri khas permainan mereka, yaitu memainkan penguasaan bola dari kaki ke kaki.
”Strategi kami memainkan bola dari kaki ke kaki dan umpan pendek. Di sesi latihan, kami terus terapkan pola latihan itu. Bina Taruna tim bagus, tapi bagaimanapun kami harus siap,” ujarnya.
Selain itu, jajaran manajemen tim dan pelatih terus memotivasi pemain agar tampil bagus. Benteng Muda IFA bertekad memenangi laga untuk dipersembahkan kepada Sutarma agar lekas sembuh.
Papan bawah
Pada pertandingan lainnya, dua tim papan bawah, Kabomania dan Jakarta Football Academy (JFA), akan bentrok di laga kedua. JFA saat ini dalam situasi yang kondusif seusai membukukan kemenangan perdana mereka di musim ini. Pekan lalu, skuad besutan Winaryo itu membekap Asiop Apacinti dengan skor tipis 1-0.
Di sisi lain, Kabomania belum dapat keluar dari tren negatif. Pada tiga pertandingan terakhir, tim yang diarsiteki Cecep Jumhana itu belum dapat meraih poin penuh. Terakhir perlawanan mereka dikandaskan Salfas Soccer dengan skor 2-0.
Untuk itu, Cecep sudah mempersiapkan tim secara optimal untuk menghadapi JFA. Kabomania menggelar latihan lima kali dalam sepekan. Materi latihan utamanya terkait mematangkan transisi, teknik menyerang, dan bertahan.
Kabomania menargetkan dalam enam pertandingan terakhir dapat mengumpulkan 15 poin. Saat ini Kabomania baru mengoleksi 7 poin. Oleh sebab itu, ia menargetkan kemenangan saat bersua JFA. Kabomania dipastikan tampil dengan kekuatan penuh. Cecep menginstruksikan kepada pemain agar menekan JFA dengan intensitas tinggi pada 15 menit awal untuk mencuri gol.
”Makanya besok lawan JFA kami harus menang untuk menghindari papan bawah,” ujar Cecep.
Sementara itu, Winaryo mengatakan, dalam sesi latihan ia dan jajaran pelatih mencoba meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarlini. Hal itu, katanya, sangat penting agar fokus dan konsentrasi pemain tetap terjaga. Adapun materi latihan tim dalam sepekan terakhir lebih banyak difokuskan untuk mempertajam penyelesaian akhir.
Ia mengakui situasi tim saat ini tengah kondusif menyusul hasil positif yang mereka torehkan pekan lalu. Kemenangan perdana atas Asiop Apacinti meningkatkan rasa percaya diri pemain.