JAKARTA, KOMPAS — Lembaga Musyawarah Kelurahan Tegal Parang menggelar Festival Kampung Kerak Telur di sepanjang Jalan Mampang Prapatan VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu-Minggu, (3-4/11/2018), pukul 07.00-22.00 WIB ini bertujuan mengangkat kembali budaya-budaya Betawi.
”Kita ingin membudayakan kembali kerak telur dan budaya-budaya Betawi lain. Tetapi, kita buat dengan cara yang lebih menarik,” kata Subhan, anggota panitia acara.
Ada 30 pedagang kerak telur yang berpencar di sepanjang lokasi festival. Beberapa dari mereka bahkan berdagang dengan menggunakan pakaian harian khas Betawi, lengkap dengan sarung yang diselempangkan di leher dan peci.
Puncak acara festival ini ialah pembuatan kerak telur raksasa pada hari kedua festival. Kerak telur yang akan dibuat berdiameter 1,3 meter. Ada 15 orang yang akan membuat makanan tradisional berbahan tepung, telur, ebi, dan kelapa sangrai ini.
Pembuatan kerak telur raksasa didaftarkan pada yayasan rekor Original Rekor Indonesia. Pendaftaran ini dilakukan agar kerak telur bisa tetap eksis.
Tidak hanya kerak telur, pada festival ini diadakan pula pentas ondel-ondel yang mengelilingi lokasi festival. Dua ondel-ondel mengenakan seragam hijau terang yang sama dengan penggiringnya, menarik perhatian anak-anak. Anak-anak mengikuti pawai ondel-ondel ini di belakang pengiring sambil tertawa dan berjoget.
Untuk membuat acara lebih ramai, diadakan 140 stan bazar yang dijejer sepanjang 600 meter. Stan menjual pakaian, makanan, mainan, dan berbagai jajanan khas Betawi lainnya.
Beberapa titik stan, terutama yang berada di dekat panggung, diisi oleh pedagang yang menjual khas Betawi. Salah satunya pedagang mainan miniatur ondel-ondel. Mainan dengan berbagai model dan warna ini dijual dengan harga Rp 30.000 per buah.
Selain mainan ondel-ondel, ada pula pedagang es selendang mayang. Es khas Betawi ini berada di sebelah kiri panggung utama.
Untuk menarik pengunjung berbelanja, setiap pembeli diberikan kupon undian yang jumlahnya terbatas di setiap stan. Pada akhir acara, kupon akan diundi dan pemenang berhak mendapatkan sepeda listrik, sepeda, televisi, atau berbagai hadiah menarik lainnya.
Penyelenggara juga mengadakan acara budaya. Ada silat, musik daerah, palang pintu yang umum diadakan pada perkawinan adat Betawi, dan lain-lain.
Selain itu, artis-artis Ibu Kota akan hadir di festival ini, seperti Ucok Baba dan Daus Mini. Sejumlah grup musik juga akan menghibur. Tidak hanya menonton, pengunjung juga dapat berpartisipasi dengan mengikuti lomba, seperti gerak jalan dan hadro yang menggunakan rebana dan gendang.
Diharapkan, acara yang dipersiapkan sejak dua bulan lalu oleh 60 anggota panitia ini dapat menarik perhatian masyarakat pada budaya Betawi. Ada rasa cinta pada budaya dan selalu berusaha mempertahankannya.
”Saya merasa nostalgia ke zaman masih kecil. Banyak yang menggunakan pakaian Betawi. Dari tadi saya juga cerita ke suami dan anak tentang makanan-makanan khas Betawi yang dulu rutin dibuat di rumah orangtua,” tutur salah seorang pengunjung, Airin Indah (41). (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)