Politeknik Manufaktur Astra dan Komitmen Pendidikan Vokasi Berkualitas
Keterserapan di dunia industri jadi salah satu indikator berhasilnya pendidikan vokasi. Untuk itu, peluang magang bagi mahasiswa vokasi menjadi penting. Terbukanya peluang magang ini semakin digencarkan dengan terjalinnya kemitraan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri.
Keterserapan lulusan pendidikan vokasi yang tinggi di dunia industri salah satunya ditunjukkan Politeknik Manufaktur (Polman) Astra. Dengan menerapkan dual system, lulusan Polman Astra banyak terserap di dunia industri.
Direktur Polman Astra Tony Harley Silalahi di Jakarta, Senin (5/10/2018), mengatakan komitmen Polman Astra untuk mewujudkan pendidikan vokasi berkualitas dimplementasikan dengan Astra dual system. Polman Astra bekerja sama dengan industri Astra, salah satunya dengan tersedianya praktik kerja industri atau magang di Industri Astra sebagai tempat pelaksanaan proyek tugas akhir mahasiswa.
Tony menjelaskan, pada tahun ini magang mahasiswa tersebar di 25 perusahaan Astra Group dan 1 usaha kecil menengah (UKM) binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra dan satu yayasan. Pada saat magang mahasiswa membuat proyek tugas akhir dengan mengimplementasikan teknologi dan rekayasa teknik yang telah mereka pelajari untuk memastikan kompetensi teknikal dan nonteknikal yang telah mereka pelajari memberi manfaat bagi industri tempat mereka magang.
Manfaat tugas akhir mahasiswa dihitung sebagai Net Quality Income (NQI) yang perhitungannya harus mendapat pengakuan dan persetujuan dari mentor industri. Pada tahun 2018 ini NQI proyek mahasiswa yang telah selesai diverifikasi mencapai Rp 159 miliar. Jika semua laporan sudah diverifikasi, total NQI diperkirakan mencapai hampir Rp 200 miliar.
Guna meningkatkan kualitas lulusan dan juga memperkuat penerapan Tri-Dharma perguruan tinggi, Polman Astra saat ini telah bekerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri. Saat ini, Polman Astra tengah mengembangkan berbagai program kerja sama dengan berbagai institusi dari Jerman, National Institute of Technology (KOSEN) dari Jepang, maupun dengan South East Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) dalam kerja sama pendidikan tinggi vokasi di kawasan Asia Tenggara.
Bentuk lain komitmen Astra dalam pendidikan tinggi vokasi ditandai dengan pembelian tanah seluas lima hektar di Cikarang, Kabupaten Bekasi, untuk pengembangan Kampus Polman Astra. Saat ini, perencanaan pembangunan masih berlangsung.
Sediakan beasiswa
Di akhir Oktober lalu, Polman Astra mewisuda 177 mahasiswa angkatan 2015 sebagai ahli madya yang berasal dari 16 Provinsi di seluruh Indonesia di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dari 177 wisudawan tersebut tercatat lebih dari 30 persen atau sejumlah 58 mahasiswa merupakan penerima beasiswa prestasi yang diberikan oleh Yayasan Astra Bina Ilmu. Beasiswa berupa pembebasan biaya kuliah dan pemberian uang saku.
Selain itu, sebanyak tujuh mahasiswa menerima bantuan biaya pendidikan penuh dari PT Astra Agro Lestari, Tbk, sebanyak 18 mahasiswa menerima beasiswa Yayasan Astra Honda Motor, sebanyak 24 mahasiswa mendapatkan beasiswa dari Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat melalui PT Daya Adicipta Motora, sebanyak 15 mahasiswa mendapatkan beasiswa Kopertis (sekarang Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi), dan sebanyak 13 mahasiswa mendapatkan beasiswa Yayasan Amaliyah Astra (Lazis).
Menurut Tony, pemberian beasiswa dari berbagai lembaga menunjukkan dukungan berbagai pihak kepada pendidikan vokasi Polman Astra untuk membangun kompetensi anak bangsa. Pemberian beasiswa prestasi dari Astra konsisten dilakukan setiap tahun melalui Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) sebagai bentuk komitmen Astra memajukan industri melalui pengembangan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh industri manufaktur, pengolahan sumber daya alam, otomotif dan teknologi informasi.
Senada dengan Tony, Johannes Loman Ketua Dewan Pembina YABI melalui sambutan yang dibacakan Hamdhani Dzulkarnaen Salim berharap agar lulusan Polman Astra melalui karyanya ikut serta berkontribusi mencapai tujuan Perusahaan Astra menjadi “Pride of the Nation” di tahun 2020.
Pada wisuda ini, untuk pertama kalinya Polman Astra meluluskan mahasiswa program studi Mesin Otomotif yang mendapatkan sertifikat kompetensi teknik otomotif berstandar Jerman yang diakui oleh Kamar Dagang dan Industri Jerman (Deutscher Industrie und Handelskammertag atau DIHK). Pengembangan kurikulum sesuai standar DIKHK ini telah dibangun sejak tahun 2015 melalui kerja sama antara Polman Astra dan EKONID.
Tony mengatakan sertifikasi ini tentu memberikan nilai tambah bagi para wisudawan di mata industri karena dapat membuktikan tingkat kompetensi yang lebih tinggi. Hampir 90% lulusan Polman Astra diserap industri, sebagian sisanya melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan merintis usaha mandiri.
Ketua Dewan Pembina YABI Johannes Loman melalui sambutan yang dibacakan Hamdhani Dzulkarnaen Salim berharap agar lulusan Polman Astra melalui karyanya ikut serta berkontribusi mencapai tujuan Perusahaan Astra menjadi “Pride of the Nation” di tahun 2020.
Astra mendirikan Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) tahun 1995 untuk menyelenggarakan Polman Astra sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi vokasi di bidang teknologi.
Saat ini Politeknik Manufaktur Astra berhasil membina dua instruktur yang meraih sertifikasi Meister dari Jerman pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 ini ada 16 mahasiswa meraih sertifikasi DIHK (Deutsche Industrie und Handelskammer) dalam bidang Otomotif Mekatronik sebagai hasil kerja sama dengan AHK-EKONID.
Selama 5 tahun terakhir, sekitar 60 persen lulusan Polman Astra telah diserap langsung oleh Grup Astra. Keterserapan lulusan ini merupakan salah satu cara mendukung program pemerintah melakukan link and match antara kebutuhan industri dan sekolah vokasi.