Politik Santun Dijaga Bersama
Menghadapi kontestasi Pemilu 2019, Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama mengajak para pendukungnya berkampanye dengan politik yang santun, beradab serta diwarnai kesejukan dan menjauhkan kebencian.
Serang, Kompas - Kontestasi politik lima tahunan diharapkan tak sampai mengganggu kerukunan, persaudaraan, dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, semua kontestan dan juga masyarakat diminta menggunakan politik beradab, sesuai tata krama dan sopan santun berkampanye.
Ajakan politik satun dan beradab disampaikan Presiden Joko Widodo, yang juga calon presiden petahana, di setiap acara kunjungan kerja di Provinsi Banten pada Sabtu hingga Minggu (4/11/2018).
Terakhir, Jokowi mengajak semua pihak melakukan praktik politik beradab saat mengukuhkan Tim Kampanye Daerah Provinsi Banten serta membuka acara Sosialisasi Prioritas Dana Desa di Kabupaten Tangerang, Minggu sore. "Selalu saya sampaikan, pakailah politik beradab, kampanye dengan tata krama, kampanye yang baik, dan kampanye dengan sopan santun," katanya.
Selama ini, Jokowi mengakui masih banyak kampanye hitam. Hal itu terlihat dari maraknya ujaran kebencian, hoaks, bahkan fitnah di media sosial. Ujaran kebencian yang terkadang mengarah adu domba dikhawatirkan merusak aset terbesar bangsa, yakni kerukunan, persaudaraan, dan persatuan.
Untuk itu, Jokowi mengajak masyarakat, tak terkecuali tim kampanyenya, meninggalkan ujaran kebencian, hoaks, dan saling menjelekkan. Akan lebih baik jika kampanye dengan menunjukkan prestasi pemerintah, program kerja, dan gagasan. Selain juga meninggalkan kesenangan akan kegaduhan. Sebab kegaduhan penyebab perpecahan bangsa.
"Marilah kita gunakan kampanye yang mendidik masyarakat, dan yang mematangkan cara-cara berdemokrasi yang baik, serta mendewasakan masyarakat," kata Jokowi lagi.
Sehari sebelumnya, di Kota Serang, calon wapres Ma\'ruf Amin menyampaikan target 70 persen suara kemenangannya di wilayah Banten. Ia meyakini target itu dapat tercapai dengan dukungan berbagai elemen masyarakat.
Diakui oleh Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maruf Provinsi Banten Asep Rahmatullah, saat ini realisasinya baru tercapai 52 persen, tetapi ia optimis target 70 persen bisa dicapai.
Jangan tergopoh-gopoh
Hal senada diungkapkan calon presiden Prabowo Subianto, saat bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno menerima dukungan dari kelompok relawan Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di Gelanggang Olahraga Soemantri Brodjonegoro di Kuningan, Jakarta.
Prabowo meminta kampanye dilakukan dengan sejuk, tenang, tanpa kebencian dan kemarahan. Langkah pemenangan Prabowo-Sandiaga ke depan, diharapkan dilakukan dengan kehati-hatian dan kesejukan. Memperkuat soliditas bangsa jadi kunci hadapi ancaman pihak luar.
"Saya mohon, mari kita cermat dan teliti, tenang dan sejuk, kita melangkah ke depan. Karena yang kita hadapi kekuatan besar dari luar negeri yang tak ingin Indonesia kuat, sejahtera dan berdiri di atas kaki sendiri," katanya.
Kondisi bangsa Indonesia, tambah Prabowo, saat ini tengah menghadapi banyak masalah, mulai dari perekonomian, masyarakat, hingga politik. Kondisi itu dinilainya harus segera diperbaiki. Di tengah keadaan seperti itu, proses politik harus dijalankan penuh tanggung jawab. "Kewajiban kita di bidang politik, mari kita laksanakan penuh rasa tanggung jawab dan tidak dengan kebencian, kemarahan, dan tergopoh-gopoh," ujarnya.
Lebih jauh, Prabowo mengatakan, umat Islam di Indonesia juga harus menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila. “Bangsa Indonesia mayoritas Islam, tetapi bukan berarti Islam di bangsa kita mengancam bangsa lain dan anti dengan Pancasila,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkit soal kedaulatan bangsa. Kondisi bangsa Indonesia, diibaratkan dalam kondisi fisik tubuh manusia yang menghadapi banyak ancaman penyakit dari luar. Dari hasil kunjungannya ke Jawa Timur dan Jawa Tengah, beberapa pekan lalu, Prabowo juga menampung keluhan petani menjual beras hasil panennya.
Koppasandi yang mendukung pasangan Prabowo Sandiaga Uno sebelumnya dibentuk oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang menyampaikan resolusi Ijtima Ulama Juli dan September 2018 lalu mendukung Prabowo. Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab, yang masih di Mekkah, Arab Saudi, ditunjuk jadi Ketua Dewan Pembina Koppasandi.
Dalam acara deklarasi kemarin, Rizieq juga memberikan pidato dari Arab Saudi, yang diperdengarkan lewat engeras suara. Rizieq mengajak ulama bersatu menangkan Prabowo-Sandi.