Agar Tak Bergantung kepada AS, China Bangun Industri Semikonduktor
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·4 menit baca
Perusahaan pembuat semikonduktor yang didukung oleh Pemerintah China, Fujian Jinhua Integrated Circuit Co Ltd, menyebut dirinya sebagai pemimpin nasional dalam industri teknologi. Perusahaan itu digadang-gadang siap mendorong pergeseran ke arah cip buatan lokal dan mengakhiri ketergantungan besar China pada cip impor, terutama dari Amerika Serikat.
”Era cip China telah tiba”, demikian manajemen perusahaan itu dalam pamflet daring promosi baru-baru ini untuk menarik pekerja berbakat di industri cip. Di bagian bawah pamflet, ada gambar papan sirkuit berhiaskan bendera China.
”China dulu bergantung pada cip impor, tetapi kerja tak kenal lelah dari ahli cip yang tak terhitung jumlahnya membuat kami kini mampu melakukan produksi lokal, dari sebelumnya 90 persen impor,” ungkap manajemen Fujian.
Namun, jalan menjadi raksasa penghasil cip tidak mudah. Ambisi berani Fujian Jinhua tengah menghadapi rintangan besar. Hal ini terjadi setelah Departemen Kehakiman AS pada 25 Oktober 2018 menuntut Fujian Jinhua dan United Microelectronics Corp (UMC) yang berbasis di Taiwan memata-matai industri AS.
Surat dakwaan menyebutkan, Fujian Jinhua dan United Microelectronics Corp berkomplot untuk mencuri rahasia dagang dari perusahaan semikonduktor AS Micron Technology Inc yang berkaitan dengan materi penelitian serta pengembangan perangkat penyimpanan memori. Berdasarkan perjanjian kerja sama teknologi yang ditandatangani pada tahun 2016, UMC mengembangkan teknologi terkait memori untuk perusahaan Fujian Jinhua.
Tuduhan datang setelah Departemen Perdagangan AS melarang perusahaan AS menjual komponen perangkat keras dan perangkat lunak ke perusahaan China serta UMC. Perusahaan Taiwan ini tidak lama kemudian juga mengatakan akan menghentikan sementara kegiatan penelitian dan pengembangan dengan Fujian.
Tindakan Departemen Perdagangan AS itu dapat memberikan pukulan yang signifikan kepada pembuat semikonduktor China, mengingat ketergantungan mereka pada pasokan AS dan ambisi teknologi China itu sendiri.
Pada Sabtu pekan lalu, pihak Fujian Jinhua menyampaikan dalam sebuah pernyataan yang dipasang di situsnya bahwa mereka tidak mencuri teknologi apa pun. Manajemen Fujian Jinhua ”selalu mementingkan perlindungan hak kekayaan intelektual”.
Pejabat Pemerintah China sebelum ini mengatakan, Fujian memiliki kepentingan strategis yang tinggi terhadap negara itu. Hal ini terjadi seiring ambisi Beijing untuk meningkatkan teknologi dalam negerinya di bawah rencana besar ”Made in China 2025”. Termasuk di dalam ”Made in China 2025” adalah upaya mengejar kemajuan teknologi semikonduktor yang selama ini sangat bergantung pada impor, terutama dari AS.
”Anda tidak dapat membangun pabrik tanpa peralatan buatan AS. Anda tidak bisa melakukannya,” kata Risto Puhakka, pakar industri semikonduktor di lembaga riset VLSI Research.
Pemasok peralatan paling penting di dunia yang diperlukan untuk membuat cip memori, yakni Applied Materials Inc, KLA-Tencor Corp, dan Lam Research Corp, berasal dari AS.
China mengimpor semikonduktor senilai 270 miliar dollar AS pada tahun 2017, lebih besar dari total impor minyak mentahnya. Hingga sekarang, belum ada saingan yang berarti terhadap raksasa-raksasa cip AS, seperti Micron, Intel Corp, dan Qualcomm Inc.
Para analis mengatakan, untuk menutup kesenjangan, pada awal tahun ini, dana mengalir dari Beijing untuk mendukung perusahaan seperti Fujian Jinhua. Perusahaan China telah bekerja untuk membuka pabrik cip raksasa senilai 5,7 miliar dollar AS pada Oktober lalu guna memproduksi 60.000 perangkat pendukung semikonduktor per bulan dalam tahap pertama produksi dan 120.000 unit dalam tahap kedua.
Fujian hanyalah salah satu dari segelintir perusahaan semikonduktor China yang dalam beberapa tahun terakhir berupaya untuk berkembang di tengah industri cip global. Mereka mengerjakan chip yang dapat digunakan di telepon hingga sistem pemandu rudal.
Perusahaan China telah bekerja untuk membuka pabrik cip raksasa senilai 5,7 miliar dollar AS pada Oktober lalu.
Dua pejabat di sebuah perusahaan pendanaan semikonduktor China mengatakan, Fujian Jinhua bekerja dengan bahan semikonduktor yang sangat khusus untuk membuat sirkuit, yang merupakan prioritas tinggi bagi Beijing dan perusahaan pendanaan cip negara.
”"Anda dapat memasukkan Fujian Jinhua dalam kelompok tiga perusahaan cip terbesar di China terkait dengan penelitian dan pengembangan mereka,” kata salah satu sumber.
Fujian Jinhua didirikan pada tahun 2016 dengan pendanaan dari Fujian Electronics and Information Co milik negara serta Jinjiang Energy Investment Co. Pendukung lainnya ialah Pemerintah Kota Quanzhou dan Jinjiang. Mantan Ketua Dewan Fujian Jinhua bertugas sebagai Sekretaris Partai Komunis China tingkat provinsi.
Fokus perusahaan adalah menjadi pemimpin manufaktur di DRAM, atau penyimpan memori acak dinamis, sebuah cip yang biasa digunakan di komputer pribadi, workstation, dan server. Sektor ini telah lama didominasi oleh perusahaan AS, Micron, serta SK Hynix Inc Korea Selatan dan Samsung Electronics.
”Setelah selesai, proyek akan mengisi kesenjangan di bidang DRAM di China,” ungkap perusahaan Fujian Jinhua itu dalam sebuah unggahan berita tahun lalu. Pabrik itu diklaim telah dimasukkan dalam daftar proyek-proyek rekayasa top negara yang didukung pemerintah. (REUTERS)