logo Kompas.id
UtamaPengajaran Sejarah Pahlawan...
Iklan

Pengajaran Sejarah Pahlawan Monoton

Oleh
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P0a6hISr36L8jH8iPT7w9ThXLUM=/1024x645/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20150103RZF03.JPG_1541461943-1.jpg
KOMPAS/ RIZA FATHONI

Mural pahlawan nasional Bung Karno tergambar di dinding di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Duren Sawit, Jakarta, Sabtu (3/1). Semangat, karisma, dan jasa Bung Karno masih dikenang di hati masyarakat dan diapresiasi dengan berbagai cara.

JAKARTA, KOMPAS - Fenomena yang terjadi belakangan ini memperlihatkan sosok pahlawan kebangsaan mulai memudar dalam ingatan generasi milenial. Sebagian dari mereka lebih lancar bercerita tentang tokoh idola atau superhero ciptaan industri yang mereka kagumi daripada bercerita tentang sosok pahlawan bangsa (Kompas, 5/11/2018).

Menurut sejarawan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Bondan Kanumoyoso, cara kita memaknai pahlawan bangsa masih meninggalkan jurang lebar dengan realitas kaum milenial. Ini terjadi karena sejarah yang disampaikan di dunia pendidikan hanya menekankan pada penanaman nilai-nilai, belum pada penanaman sikap kritis. ”Pelajaran sejarah hanya berhenti pada glorifikasi masa lalu yang tidak relevan dengan masa sekarang. Bahkan, guru-guru yang menyampaikannya tidak berlatar belakang pendidikan sejarah. Semua guru bisa mengajar karena sejarah dianggap hanya soal penanaman nilai-nilai dan hafalan,” ucapnya di Jakarta, Senin (5/11).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000