JAKARTA, KOMPAS--Hingga hari kesepuluh pencarian, Tim Disaster Victim Identification Polri mengidentifikasi tujuh jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP. Temuan tersebut menambah jumlah keseluruhan jenazah yang teridentifikasi sebanyak 51 orang.
Berdasarkan konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu malam (7/11/2018), Kepala Bidang Disaster Victim Identification (DVI) Polri Komisaris Besar (Kombes) Lisda Cancer menyampaikan ada lima jenazah yang teridentifikasi melalui sidik jari, serta dua jenazah dari pemeriksaan DNA dan rekam medis.
Lima jenazah yang dikenali melalui metode sidik jari yaitu, Kasan (63), Eling Sutikno (59), Sahabudin (40), Sekar Maulana (45), dan Rio Nanda Pratama (26). Selain itu, jenazah atas nama Randhika Widjaya (4) dan Rafezha Widjaya (2) teridentifikasi melalui pemeriksaan sampel DNA dan rekam medis.
Dari tujuh jenazah tersebut, sebagian besar diidentifikasi melalui sidik jari. Kepala Subbidang Dokumentasi Identifikasi Kriminal Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), Ajun Komisaris Besar M Amin, mengatakan temuan hari ini berasal dari kantong jenazah yang masuk ke posko postmortem pada Selasa (6/11/2018) dan diperiksa kondisinya secara langsung terlebih dulu.
"Sampel sidik jari postmortem dicocokkan dengan database yang mengacu pada KTP elektronik. Setidaknya ditemukan 12 titik persamaan pada setiap sidik jari jenazah," ujar Amin.
Sementara itu, hasil identifikasi atas nama Radhika Widjaya dan Rafezha Widjaya didapat dari pencocokan sampel DNA ayah dan ibu mereka. Adapun, sampel tersebut berasal dari jenazah ayah dan ibu mereka yang telah diidentifikasi pada Selasa malam (6/11/2018).
Kepala Laboratorium DNA DVI Polri Kombes Putut Tjahjo Widodo mengatakan, belum ada temuan lebih lanjut dari identifikasi melalui DNA. Sampel yang masuk pada Sabtu (3/11/2018) masih diproses hasilnya hingga Kamis (8/11/2018).
"Hingga hari ini, jumlah sampel postmortem bertambah menjadi 107, sehingga totalnya menjadi 609 sampel postmortem. Proses identifikasi melalui DNA dari sampel itu akan terus berlanjut," kata Putut.
Penyerahan jenazah dilakukan secara langsung setelah konferensi pers. Lisda mengatakan, ketujuh jenazah langsung diserahkan kepada maskapai penerbangan Lion Air dan keluarga yang bersangkutan.
"Kami langsung serahkan peti jenazah beserta surat kematian kepada keluarga. Surat itu diberikan segera agar keluarga dapat menyelesaikan keperluan administrasi yang berkaitan dengan asuransi dan berbagai hal lain," tutup Lisda. (AGUIDO ADRI/SUCIPTO/MELATI MEWANGI/ADITYA DIVERANTA)