Dana Pihak Ketiga Sokong Pertumbuhan Kredit Citibank
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perolehan laba bersih Citibank Indonesia hingga akhir kuartal III-2018 mencapai Rp 1,4 triliun atau lebih rendah 30 persen dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.
Tingginya pendapatan tahun lalu dipicu oleh langkah pengembalian cadangan kerugian pada lini bisnis commercial banking di kuartal I-2017. Hal itu berdampak pada pendapatan hingga kuartal III-2017.
Di sisi lain, penyaluran kredit hingga kuartal III-2018 meningkat 22 persen menjadi Rp 48,5 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut ditunjang oleh momentum pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Sementara pada kuartal ini, pertumbuhan pada lini bisnis institutional banking menyumbang portofolio kredit hingga 32 persen. Bisnis yang menyumbang pertumbuhan tersebut adalah sektor keuangan, pertambangan, dan manufaktur.
”Kami bangga dengan pertumbuhan kredit sebesar double digit ini,” ujar Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi dalam pertemuan paparan kinerja perusahaan di Jakarta, Kamis (8/11).
Total pertumbuhan kredit hingga 22 persen per tahun ini disebut melampaui target penyaluran kredit 2018 yang direncanakan hanya 8 persen. Batara mengatakan, pertumbuhan DPK sebesar 10 persen menunjang pertumbuhan kredit tersebut.
Ini memungkinkan Citibank untuk mempertahankan rasio lending-to-funding (RIM) yang solid, yaitu sebesar 76,5 persen. Sementara posisi rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kotor sebesar 2,37 dan NPL bersih sebesar 0,7 persen.
”Sejauh ini, Citibank Indonesia memiliki neraca yang kokoh dengan tingkat permodalan yang sangat memadai,” kata Batara.
Kompas (1/10/2018), pada Agustus 2018 Bank Indonesia mencatat, penghimpunan DPK industri perbankan melambat, yaitu sebesar Rp 5.233,8 triliun atau hanya tumbuh 6,3 persen secara tahunan. Pertumbuhan itu lebih rendah dari Juli 2018 yang sebesar 6,4 persen. (ERIKA KURNIA)