Kendati cuaca agak mendung dan udara sedikit lembab, senyum terus mengembang dari bibir atlet angkat besi Eko Yuli Irawan. Kamis (8/11/2018) pagi, Eko bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua Umum Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Berat (PABBSI) Rosan Roeslani memenuhi undangan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
”Judulnya pagi ini, ‘Masuk, Pak Eko, ke istana,” kata Imam meniru media sosial.
Eko baru saja tiba, sehari sebelumnya, setelah meraih tiga medali emas di seri Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Ashgabat, Turkmenistan. Ketiga medali itu diperoleh dari tiga nomor, snatch, clean and jerk, dan total. Eko yang turun di kelas 61 kg juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Juara Dunia Angkat Besi. Tak hanya itu, dia memecahkan rekor dengan angkatan 174 kg pada nomor clean and jerk.
”Alhamdulillah senang, pertama kali (juara dunia) di angkat besi, sejarah pertama juga bisa dapat medali emas, bahkan bisa pecah rekor, pasti senang, bangga bisa jadi yang terbaik,” ujar Eko yang mengenakan batik coklat.
Sebelum ini, Eko mendapatkan medali emas cabang angkat besi juga di Asian Games. Kini, dia menatap Olimpiade 2020. Dia pun berharap bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi. Dukungan pemerintah, dari pelatihan, mengikuti pertandingan, sampai nutrisi dan dukungan psikologis, tetap dinilai sangat menentukan keberhasilan. Apalagi, ke depan, saingan-saingan terberat dari China, Kolombia, dan Korea Utara akan terus berupaya lebih baik lagi.
Presiden Joko Widodo menyatakan sangat bangga dan mengapresiasi prestasi Eko. ”Rakyat dan pemerintah sangat bangga atas prestasi Pak Eko di kejuaraan yang kemarin baru saja diikuti. Saya kira prestasi-prestasi seperti ini kita harap terus berkesinambungan, bukan hanya di angkat besi dan angkat berat, tapi di cabang olahraga lainnya juga,” tutur Presiden.
Presiden juga berharap prestasi-prestasi yang sudah dimulai di Asian Games 2018 terus berlanjut. Pemerintah akan terus mendukung melalui Kemenpora.
Dalam Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Halmstad, Swedia, atlet putri Indonesia, Sri Hartati dan Widari, juga meraih medali emas. Sri Hartati mendapatkan medali emas untuk nomor squat 57 kg serta membukukan rekor baru total angkatan 565 kg. Adapun Widari meraih dua medali emas di nomor bench press dan dead lift kelas 47 kg. Di nomor bench press, angkatan Widari seberat 141 kg juga masuk dalam rekor dunia.
Dalam pertemuan tersebut, kata Imam seusai acara, Presiden mengatakan memberi bonus Rp 250 juta kepada Eko. Kemenpora juga memberikan Rp 20 juta. Selain itu, kata Rosan, PABBSI juga akan memberikan bonus kepada Eko serta semua pendukungnya, baik pelatih, ahli pijat, maupun yang lainnya.
Di kompleks Istana Kepresidenan, Eko pun mendapat banyak fans. Wartawan-wartawan pun meminta foto bersama dengan atlet yang ramah ini.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.