JAKARTA, KOMPAS--Hingga Jumat (9/11/2018), Tim Disaster Victim Identification Polri menerima 194 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP. Sebanyak 71 jenazah telah berhasil diidentifikasi dan prosesnya terus berlanjut.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur,Jumat siang.
Kepala Bagian Penerangan Satuan Biro Penerangan Masyarakat (Kabag Pensat Ropenmas) Humas Polri, Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengambil 626 sampel postmortem, untuk dicocokkan dengan data antemortem 189 penumpang yang telah terkumpul sebelumnya.
Ketua Tim Antemortem DVI Polri Kombes Saljiyana mengatakan, jumlah 626 sampel tersebut belum termasuk dengan sampel dari 8 kantong jenazah tambahan yang terdata hari ini. "Sampel itu baru akan diambil dan dikirimkan pagi ini untuk keperluan identifikasi melalui DNA," kata Saljiyana.
Ia mengatakan, sampel DNA menjadi metode identifikasi yang diandalkan karena kondisi jenazah yang tidak utuh. Dari 20 jenazah yang teridentifikasi pada Kamis (8/11/2018), 15 di antaranya teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
Hal itu diperkuat dengan keterangan Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Arthur Tampi, bahwa identifikasi melalui sampel DNA lebih efektif karena memanfaatkan kecocokan sampel dari anggota keluarga yang memiliki hubungan darah secara langsung dengan jenazah (Kompas.id, 30/10/2018).
Selain berfokus pada sampel DNA, identifikasi sidik jari dan struktur gigi (odontologi) terus dilakukan setiap ada tambahan kantong jenazah yang tiba. Saljiyana mencontohkan, pengambilan sampel dari kantong jenazah pagi ini memprioritaskan kebutuhan identifikasi sidik jari dan odontologi terlebih dulu.
"Pengambilan sampel untuk seluruh metode identifikasi langsung dilakukan ketika kantong jenazah tiba. Seperti pada tambahan 8 kantong jenazah hari ini, tim identifikasi sidik jari dan struktur gigi meninjau keberadaan sampel identifikasinya untuk dapat disertakan pada pengumuman hasil malam ini," kata Saljiyana.
Terus berlanjut
Memasuki hari ke-12 pencarian, Yusri menegaskan proses identifikasi jenazah tidak akan terpengaruh dengan usainya pencarian kantong jenazah dari tim evakuasi Basarnas. Ia mengatakan, tidak ada batas waktu yang ditentukan Tim DVI Polri selama identifikasi jenazah.
"Kami berusaha menemukan identitas seluruh penumpang yang terdaftar dalam data antemortem," jelas Yusri.
Saljiya menambahkan, hingga saat ini telah banyak ditemukan bagian tubuh yang terafiliasi pada identitas satu jenazah. Proses identifikasi melalui DNA membantu pencarian bagian-bagian tubuh tersebut.
"Beberapa bagian tubuh jenazah mulai terkumpul, walaupun tetap tidak dalam kondisi utuh. Bagian tubuh tersebut akan dikumpulkan di posko postmortem untuk selanjutnya diberikan kepada keluarga saat identifikasi dinyatakan selesai," tutur Yusri. (ADITYA DIVERANTA/SHARON PATRICIA)