Kisah Tragis di Balik Penemuan Mayat Terbakar di Bantul
Oleh
Haris Firdaus
·3 menit baca
Beberapa hari lalu, warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria dalam kondisi terbakar. Mayat yang ditemukan di Bumi Perkemahan Karanganyar, Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul, itu sempat diduga sebagai korban pembunuhan.
Namun, penyelidikan polisi akhirnya mengungkap bahwa mayat itu bukan korban pembunuhan. Di balik kasus tersebut, terdapat kisah tragis yang mengiris hati.
Setelah mayat tersebut ditemukan pada Rabu (7/11/2018) sekitar pukul 07.00, polisi langsung melakukan penyelidikan. Polisi juga melakukan proses identifikasi untuk mengetahui identitas mayat tersebut.
Dari proses tersebut, identitas mayat itu diketahui berinisial IGS (52) yang merupakan warga Gianyar, Bali. Menurut polisi, IGS sudah tinggal di Yogyakarta selama sekitar 1,5 tahun untuk bekerja, sementara keluarganya ada di Bali.
Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul Inspektur Satu Muji Suharjo mengatakan, setelah dilakukan otopsi, IGS diketahui meninggal pada Selasa (6/11/2018) pukul 19.00. ”Dari proses otopsi, diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal, kemudian baru dibakar,” katanya saat konferensi pers, Sabtu (10/11/2018), di Bantul.
Muji menjelaskan, setelah berhasil mengetahui identitas korban dan waktu kematiannya, polisi mengembangkan penyidikan hingga akhirnya menangkap dua orang, yakni seorang perempuan berinisial NR (32) dan seorang anak laki-laki berinisial JR (12). Keduanya merupakan warga Umbulharjo, Kota Yogyakarta, dan ditangkap pada Kamis (8/11/2018) malam di sebuah losmen di daerah Parangtritis, Bantul.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa NR dan IGS merupakan pasangan yang tinggal serumah di Yogyakarta tanpa ikatan perkawinan. Sementara itu, JR merupakan anak kandung NR, tetapi bukan hasil hubungan dengan IGS.
Menurut Muji, berdasarkan penyidikan polisi, IGS meninggal pada Selasa malam karena sakit diabetes. ”Korban sudah pernah dirawat di rumah sakit, tapi karena tidak punya biaya, maka dibawa pulang. Lalu, sakit diabetes korban kambuh dan mau dibawa ke rumah sakit lagi, tapi sudah lebih dulu meninggal,” ungkapnya.
Kebingungan
Saat mengetahui IGS meninggal, NR merasa kebingungan. NR berniat mengkremasi jenazah tersebut sesuai dengan adat-istiadat agama Hindu yang dianut IGS. Namun, karena tak memiliki biaya untuk mengkremasi mayat, NR akhirnya nekat membakar sendiri jenazah IGS dengan peralatan seadanya.
Maka, pada Selasa sekitar pukul 24.00, NR mengajak anaknya untuk membawa mayat IGS ke Bumi Perkemahan Karanganyar. Di tempat itulah mayat IGS menurut rencana akan dibakar. ”Yang bersangkutan mengetahui bumi perkemahan itu karena anaknya pernah berkemah di tempat tersebut,” ujar Muji.
Ia menambahkan, mayat IGS dibawa NR dan JR menggunakan sepeda motor. Untuk memudahkan, mayat tersebut dibawa dengan kasur gulung, lalu dibawa dengan sepeda motor. Begitu tiba di Bumi Perkemahan Karanganyar pada Rabu dini hari, keduanya langsung membakar mayat IGS menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite sebanyak 3 liter. Setelah itu, NR dan JR meninggalkan lokasi.
Namun, karena bahan bakar yang digunakan untuk membakar terlalu sedikit, mayat IGS tidak bisa terbakar seluruhnya. Saat ditemukan, mayat tersebut masih berada dalam kondisi relatif utuh dan hanya mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Kini, polisi menetapkan NR dan JR sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kekerasan terhadap orang atau barang serta Pasal 181 KUHP tentang menghilangkan mayat dengan maksud hendak menyembunyikan kematian. Keduanya terancam hukuman pidana penjara selama 7 tahun.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain kasur lipat warna biru yang digunakan untuk membawa mayat IGS, sebuah ember berisi sisa BBM untuk membakar mayat, botol air mineral untuk membawa BBM itu, serta sepeda motor milik NR yang digunakan untuk membawa mayat IGS.
Muji menambahkan, jenazah IGS telah dikembalikan kepada keluarganya. ”Rencananya, jenazah itu dikremasi hari ini,” lanjutnya.