SURABAYA, KOMPAS — Panitia Parade Surabaya Juang memprioritaskan keselamatan penonton yang menyaksikan atraksi peringatan Hari Pahlawan tersebut. Petugas keamanan diminta lebih ketat mengawasi penonton di delapan titik lokasi atraksi agar tertib dan tidak membahayakan jiwa.
Sutradara Parade Surabaya Juang, Herry Lentho, Sabtu (10/11/2018), di Surabaya, Jawa Timur, mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Kota Surabaya melakukan evaluasi untuk memastikan keamanan penonton dan peserta Parade Surabaya Juang. Itu untuk mencegah korban jiwa seperti terjadi dalam atraksi sejarah Surabaya Membara pada Jumat (9/11/2018) malam.
”Kami meminta 2.300 personel keamanan memperketat pengawasan penonton di sepanjang rute Parade Surabaya Juang, terutama di delapan titik yang akan jadi lokasi atraksi. Penonton juga kami harap tertib menyaksikan atraksi di lokasi yang ditentukan,” katanya.
Jumat malam, tiga warga meninggal dan 20 orang luka-luka saat menonton drama kolosal Surabaya Membara di viaduk atau jembatan kereta api di dekat kantor Gubernur Jawa Timur. Sejumlah penonton yang berdesakan terjatuh dari jembatan setinggi sekitar 5 meter dari permukaan jalan aspal ketika kereta melaju perlahan.
Dalam evaluasi tersebut, kata Herry, atraksi di viaduk atau jembatan kereta api yang menjadi lokasi kecelakaan diubah. Atraksi teatrikal pertempuran perang 10 November di tempat yang rencananya diiringi ledakan bom dibatalkan.
Viaduk yang rencananya jadi salah satu lokasi pemain ikut disterilkan meskipun panitia sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia Daop 8 untuk memastikan tidak ada kereta yang melintas di sana saat pertunjukan.
”Ini sebagai bentuk penghormatan kepada tiga korban yang meninggal saat menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara. Perubahan ini saya jamin tidak mengurangi kemeriahan Parade Surabaya Juang,” tutur Herry.
Delapan titik
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, guru yang mendampingi peserta dan penonton juga diminta mengawasi anak didiknya agar tertib dan berada di lokasi aman saat menyaksikan pertunjukan. ”Tidak hanya unsur kepolisian, satpol PP, dan linmas, keamanan juga melibatkan guru pendamping peserta dan penonton,” katanya.
Menurut Risma, tersebarnya lokasi atraksi di delapan titik bisa mengurai kepadatan penonton. Delapan titik itu adalah Tugu Pahlawan, viaduk, Hotel Majapahit, Grahadi, Monumen Bambu Runcing, Monumen Perjuangan Polri, SMAK Santa Maria, dan Taman Bungkul.
Perkiraan awal penonton sekitar 10.000 orang akan tersebar di rute sepanjang 6 kilometer itu. Hal itu membuat pengawasan menjadi lebih mudah dan tempat menikmati pertunjukan yang lebih leluasa jika dibandingkan hanya terpusat di satu titik.
Sementara itu, terkait insiden kecelakaan, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan menuturkan, pihaknya sudah memeriksa ketua penyelenggara Surabaya Membara, Taufik Hidayat. Dia minta keterangan terkait kecelakaan yang melibatkan penonton drama kolosal tersebut.
Taufik mengatakan, panitia sudah mengingatkan penonton untuk menjauhi viaduk karena berbahaya. Namun, imbauan tersebut tidak dihiraukan. Ada sekitar 30 personel keamanan yang menjaga ratusan penonton atraksi tersebut.