TEGAL, KOMPAS - Pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa yang menghubungkan Pelabuhan Merak, Banten, hingga Surabaya, Jawa Timur, dan sudah direncanakan sejak 1996 akan segera rampung. Dari total 870 kilometer Jalan Tol Trans-Jawa, sepanjang 640 kilometer sudah beroperasi dan sisanya akan segera diselesaikan dalam beberapa bulan mendatang.
Presiden Joko Widodo di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018), meresmikan Jalan Tol Pejagan-Pemalang segmen Brebes Timur-Sewaka sepanjang 37,3 kilometer dan Pemalang-Batang segmen Sewaka-Simpang Susun Pemalang (5,4 km).
Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Bupati Tegal Umi Azizah, dan Wali Kota Tegal Nursholeh.
Presiden Jokowi gembira dengan semakin banyaknya pembangunan tol yang tuntas dan berharap seluruh masyarakat bisa menikmati manfaatnya. Semakin baiknya konektivitas wilayah-wilayah Indonesia oleh jalan tol, bandara, dan pelabuhan diharapkan mendorong titik-titik ekonomi baru. Dengan demikian, terus bergerak pula pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah.
”Kita harapkan keadilan sosial dan pemerataan akan semakin nyata di seluruh Indonesia. Distribusi barang dan jasa juga semakin lancar,” ujar Presiden.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 kilometer menelan investasi Rp 7,62 triliun yang berasal dari modal perusahaan PT Waskita Karya (Persero) dan pinjaman sindikasi 14 bank yang dipimpin BNI. Seksi 1 dan 2 dibangun November 2014 dan beroperasi Juni 2016.
Adapun seksi 3 dan 4 yang diresmikan Presiden kemarin mulai dibangun pada Januari 2017. Jalan ini menghubungkan daerah Pejagan, Kabupaten Brebes, dengan Kabupaten Pemalang, Jateng.
Pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan tujuan mengatasi ketertinggalan Indonesia dari negara lain.
Ketersediaan infrastruktur diharapkan akan menekan biaya logistik, meningkatkan pemasaran produk lokal, dan menarik investor berinvestasi di daerah sehingga muncul pusat pertumbuhan ekonomi baru secara merata di Indonesia.
Etalase produk lokal
Untuk itu, Presiden menginginkan pembangunan infrastruktur ini disertai penyiapan fasilitas, seperti area peristirahatan (rest area) yang menjual produk-produk dan makanan lokal di daerah tersebut. ”Tadi sudah usul, Pak Wali dan Ibu Bupati supaya telur asin, sate Tegal, dan berambang (bawang) merah dipajang di situ. Sebentar lagi (area peristirahatan) akan diselesaikan juga,” kata Presiden.
Area peristirahatan diharapkan menjadi etalase produk lokal untuk mengembangkan ekonomi rakyat. Produk dan merek lokal harus mendapat tempat, bukan didominasi merek impor.
”Yang ada di area peristirahatan itu bukan seperti dulu, produk atau merek impor, melainkan betul-betul merek lokal, merek daerah, merek Indonesia,” kata Presiden.
Permintaan Presiden Jokowi pun disambut positif oleh Wagub Jateng. Taj mengatakan, Pemprov Jateng akan terus mendorong pengembangan usaha kecil menengah di Jateng. UKM akan semakin kuat karena didukung jalan tol yang hampir rampung menghubungkan seluruh Jateng.
”Pemprov Jateng juga mengeluarkan pinjaman mudah dan berbunga ringan 7 persen,” ujarnya menyebutkan alternatif pembiayaan rakyat, selain kredit usaha rakyat.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra menjelaskan, seksi 1 dan 2 sudah beroperasi dengan baik. Setelah seksi 3 dan 4 diresmikan, jalan tol sepanjang 57,5 kilometer ini mulus beroperasi.
Jalan Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 kilometer juga dikerjakan PT Waskita Karya (Persero). Saat ini, kata Ngurah Putra, Waskita melalui anak perusahaannya memiliki delapan tol sepanjang 1.000 kilometer dengan 865 kilometer dikelola sendiri. (INA)