SHANGHAI, KOMPAS - Perusahaan perdagangan elektronik raksasa China, Alibaba Group, meraup transaksi 69 miliar yuan atau 9,92 miliar dollar Amerika Serikat (Rp 145,7 triliun) hanya dalam satu jam pertama dimulainya belanja daring pada perayaan Hari Lajang China, Minggu (11/11/2018). Angka ini naik 21 persen dari tahun lalu.
CNN melaporkan, penjualan Alibaba mencapai 1 miliar dollar AS (Rp 14,8 triliun) hanya dalam waktu 1 menit 25 detik sejak belanja daring dibuka pada tengah malam.
Layar besar di pameran Alibaba di Shanghai, China, menunjukkan angka penjualan yang melonjak secara real time: Pada 2 menit 5 detik setelah tengah malam terjadi pembelian 10 miliar yuan atau 1,43 miliar dollar AS.
Dalam 1 jam 47 menit, jumlah itu meningkat sepuluh kali lipat. Pada pukul 10 pagi hari Minggu, penjualan hampir mencapai 20 miliar dollar AS.
Hari Lajang yang jatuh setiap 11 November atau 11/11 di China awalnya dirayakan oleh mahasiswa yang masih lajang atau belum memiliki pacar pada era 1990-an. Mereka berniat merayakan hari itu sebagai lelucon dan respons terhadap Hari Kasih Sayang 14 Februari.
Namun, Hari Lajang dimanfaatkan raksasa e-dagang Alibaba pada 2009 dengan menawarkan diskon untuk belanja daring. Alibaba mengubah hari libur tidak resmi bagi mereka yang masih jomblo atau tak memiliki pasangan ini dengan memberi kejutan diskon.
Hari Lajang di China menjadi acara penjualan daring terbesar di dunia. Tahun lalu Alibaba membukukan 168 miliar yuan atau 24,15 miliar dollar AS untuk total penjualan. Kemarin, tepat sebelum pukul 16.00, penjualan mencapai 168,2 miliar yuan atau 24,2 miliar dollar AS, melebihi pembelian tahun lalu.
Dirayakan meriah
Alibaba memulai acara Hari Lajang dengan pesta. Tahun ini mereka antara lain menampilkan penyanyi AS, Mariah Carey, dan pertunjukan akrobat Cirque du Soleil.
Perayaan Hari Lajang ini menjadi acara penjualan terakhir oleh Alibaba saat Jack Ma masih menjadi pemimpin tertinggi Alibaba. Alibaba mengumumkan pada September lalu bahwa Daniel Zhang akan mengambil alih kepemimpinan Alibaba tahun depan.
Sementara pertumbuhan penjualan tetap stabil, saham Alibaba tahun ini turun 16 persen di tengah ketidakpastian ekonomi terkait perang dagang antara China dan AS.
Menurut Jack Ma, Hari Lajang bukan hari diskon, melainkan hari penuh rasa syukur. ”Saat itu pengecer memberi produk dan harga terbaik untuk menunjukkan terima kasih kepada konsumen,” ujarnya lewat video.
Hong Tao, profesor ekonomi Universitas Teknologi dan Bisnis Beijing, mengatakan, Hari Lajang mendorong pembeli memprioritaskan harga murah dengan kualitas tinggi sehingga mereka membeli barang yang tidak dibutuhkan.
”Orang-orang hanyut dalam perayaan,” kata Hong dalam sebuah wawancara telepon.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, produk Indonesia turut diperdagangkan lewat alibaba.com dalam festival belanja Hari Lajang.
Jenis produk impor yang paling diminati konsumen China antara lain suplemen kesehatan, bubuk susu, masker kecantikan, serum wajah, dan pembersih wajah.
Situs lain
Berdasarkan perhitungan sejak 1 November 2018 sampai 11 November pukul 14.40 waktu Beijing, total belanja pelanggan menggunakan situs JD.com mencapai 136,42 miliar yuan.
Penghitungan dilakukan sejak 1 November karena promosi belanja Hari Lajang dimulai pada tanggal itu dan berakhir pada 11 November. Jenis barang yang banyak dibeli adalah barang elektronik dan busana.
”Hari Lajang merupakan momentum saat perusahaan bisa memberikan pelayanan maksimal di e-dagang, sedangkan pembeli mendapatkan harga yang kompetitif dan produk berkualitas,” ujar Corporate Vice President International Communication JD.com Gloria Li di kantor pusat JD.com di Beijing, kemarin.
Ia menjelaskan, sejak 10 tahun lalu, Hari Lajang selalu menjadi hari yang dinanti warga karena perusahaan e-dagang gencar memberikan promosi. Pada tanggal itu setiap tahunnya, lanjut Gloria, terjadi lonjakan permintaan. (REUTERS/AP/LOK)