Bayar Rp 5 Juta, 128 Orang Dijanjikan Kerja di Kereta Api
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus penipuan lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan operator kereta api itu.
”Kami sedang mempersiapkan bukti-bukti untuk melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya,” kata Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I Edy Kuswoyo, Senin (12/11/2018).
Penipuan ini dialami 128 orang. Mereka dijanjikan mendapatkan pekerjaan setelah membayar sejumlah biaya tertentu kepada oknum penipu.
Pencari kerja tersebut juga diberi tiket KA Argo Lawu. Belakangan, tiket ini diketahui palsu.
Tiket palsu ini juga yang membongkar penipuan tersebut. Sebab, sesampainya di Stasiun Gambir, petugas tidak membolehkan mereka masuk ke peron karena tiket KA Argo Lawu tujuan Yogyakarta yang mereka miliki ternyata palsu.
Alhasil, mereka bingung dan tertahan selama beberapa jam di stasiun sebelum memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
”Para korban diminta membayar Rp 5 juta sampai Rp 20 juta dan dijanjikan akan diterima menjadi pegawai PT KAI,” ujarnya.
Edy mengimbau masyarakat tidak lagi termakan penipuan dengan modus serupa. Ia menegaskan, PT KAI tidak pernah memungut biaya dari pendaftar seleksi calon karyawan. Semua tahapan seleksi bisa diikuti dan dipantau melalui situs resmi PT KAI yang dapat diakses di https://recruitment.kai.id.
Hari ini, situasi di Stasiun Gambir telah kembali normal. Jadwal keberangkatan kereta api juga tidak terkendala. Sejumlah penumpang yang kemarin malam telantar itu sudah tidak lagi terlihat di stasiun. (PANDU WIYOGA)