Batasi Usia Pengguna, Topkarir.com Utamakan Pencari Kerja Pemula
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Situs portal lowongan pekerjaan Topkarir membatasi usia penggunanya untuk fokus di angkatan kerja generasi muda Indonesia. Fokus yang spesifik ini diharapkan dapat menjembatani generasi muda yang baru saja menyelesaikan pendidikan untuk masuk ke dalam dunia kerja.
Hanya pengguna berusia 18–29 tahun yang dapat mendaftar dan menggunakan layanan Topkarir. CEO Topkarir Bayu Janitra Wirjoatmodjo mengatakan, pembatasan usia ini adalah yang membedakan Topkarir.com dengan portal lowongan pekerjaan lainnya. Dengan pembatasan tersebut, pihaknya fokus kepada perkembangan karir anak muda Indonesia.
“Kami ingin fokus dengan para calon tenaga kerja. Ingin menjembatani para anak muda untuk masuk ke dunia kerja,” kata Bayu pada Selasa (13/11/2018) di Kuningan, Jakarta Selatan.
Untuk itu, Topkarir juga memperhitungkan pengalaman organisasi, keahlian khusus, termasuk aspirasi profesional dari pengguna. “Kalau misalnya situs Linked.in itu kan hanya mencatat riwayat pendidikan. Kami meng-capture hal-hal lain yang lebih dalam daripada hal itu, termasuk pengalaman berorganisasi dan keahlian khusus,” kata Bayu.
Diferensiasi lain, kata Bayu, adalah Topkarir tidak sekadar situs lowongan pekerjaan saja. Akan tetapi, ada lima layanan yang dapat digunakan oleh pengguna di dalam situs ini. Selain lowongan pekerjaan, Topkarir juga menyediakan informasi magang, pelatihan dan sertifikasi, serta beasiswa, bahkan tips karir dan kewirausahaan.
Situs ini kini telah memiliki sekitar satu juga pencari kerja dan 8.000 perusahaan menawarkan lowongan pekerjaan. “Sebanyak 30-40 persen telah mendapatkan pekerjaan melalui Topkarir,” kata Bayu.
Salah satu perusahaan yang menggunakan Topkarir dalam rekrutmen karyawan adalah Garuda Food. Direktur Sumber Daya Manusia Garuda Food Sri Utami mengatakan, Topkarir memungkinkan organisasi untuk menilai kecocokan calon karyawan dengan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui melihat riwayat berorganisasi, keterampilan dan keahlian khusus yang tercatat di Topkarir.
“Topkarir menjembatani industri untuk mendapatkan talent yang sesuai dan dengan learning curve yang lebih landai. Sehingga bisa lebih cepat beradaptasi dan produktif,” kata Sri.
Diferensiasi ini juga yang membuat Gan Kapital, sebuah perusahaan investasi memberikan pendanaan untuk Topkarir. “Ini yang menjadi pembeda Topkarir dibandingkan job portal lain yang sudah ada sebelumnya,” kata CEO Gan Kapital Anthony Pradipta.
Topkarir yang berdiri pada 2015 didirikan oleh Bayu, jurnalis Andy F Noya, pendiri Young On Top Billy Boen, dan Diana Tanu.
Kurangi pengangguran
Bayu mengatakan, pihaknya juga memiliki perhatian khusus untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia; terlebih lagi pada sektor lulusan sekolah kejuruan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Agustus 2018, lulusan SMK menyumbang porsi pengangguran terbesar dibandingkan tingkat pendidikan lain; yakni 11,24 persen. Lulusan universitas berada di angka 5,89 persen; sedangkan SMA 7,95 persen.
Untuk itu, Topkarir telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2017 untuk meningkatkan tingkat kebekerjaan (employment) lulusan SMK. Topkarir berkeliling ke 90 kota di Indonesa untuk mendaftarkan murid SMK di situs lowongan mereka sehingga memperbesar kesempatan untuk diserap oleh dunia usaha.
Program ini mengambil nama Berdaya yang dapat diakses di berdaya.topkarir.com. Program Berdaya memiliki dua layanan yaitu praktek kerja industri tersertifikasi dan rekrutmen kerja.
Bayu mengatakan, mayoritas perusahaan yang menggunakan Topkarir untuk mencari karyawan baru merupakan usaha kecil dan menengah.
Upaya mengurangi tingkat pengangguran ini juga diupayakan melalui program job fair bertajuk Topkarir Expo yang akan digelar pada Jumat–Sabtu (16–17/11/2018) mendatang di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan. Dalam job fair ini sebanyak 60 perusahaan akan hadir, membuka lowongan pekerjaan.
“Dalam job fair ini juga banyak peserta perusahaan dari UKM. Saya menilai UKM adalah salah satu jalan keluar dari masalah pengangguran ini selain industri besar,” kata Bayu.
Mengenai rencana penyelenggaraan job fair ini, Asisten Deputi Pengembangan Peran Serta Masyarakat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Hariyanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan tersebut.