Hanya 11 Persen Pelaku Ekonomi Kreatif yang Daftarkan Hak Cipta
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah karya cipta, khususnya karakter fiksi, bisa menghasilkan keuntungan yang besar, mendorong pertumbuhan industri di berbagai sektor, dan meningkatkan perekonomian setempat. Potensi itu perlu disadari oleh para artis agar mereka mau mengajukan pernyataan kepemilikan ciptaan itu dan memperoleh perlindungan hak cipta.
Fungsi hak cipta adalah untuk mencegah pihak lain menggunakan sebuah karya tanpa persetujuan kreatornya untuk kepentingan yang bersifat komersial. Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dari sekitar 8,2 juga pelaku ekonomi kreatif, baru ada 11,05 persen yang memiliki hak kekayaan intelektual.
Selain hak cipta, jenis hak kekayaan intelektual lain adalah paten, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, dan rahasia dagang.
”Mereka (pelaku ekonomi kreatif) belum mengetahui nilai karya mereka sebesar apa. Kalau tahu potensinya, mereka akan cepat-cepat mendaftarkan kreasi mereka untuk mendapatkan hak cipta,” ucap Deputi Pemasaran Bekraf Josua PM Simanjuntak, Selasa (13/11/2018), saat acara Bekraf Katapel Creative IP Demo Day di Jakarta.
Sherlyn See, praktisi lisensi yang pernah mengurus lisensi produk Walt Disney, menekankan pentingnya bagi para artis untuk memperoleh hak cipta sebelum karya mereka dapat dimonetisasi. ”Karya perlu dilindungi oleh hak cipta. Kepastian perlindungan itu diperlukan agar investor berani berinvestasi ke karya itu. Setelah diproteksi, karya itu bisa dilensikan,” ujarnya.
Karya karakter fiksi yang dilisensikan dapat diwujudkan ke berbagai bentuk, seperti pakaian, aksesori, mainan, video, gim, bahkan kafe atau taman hiburan. Untuk melisensikan karyanya, artis berkolaborasi dengan perusahaan lain.
”Lisensi hak cipta merupakan model bisnis dengan biaya rendah. Artis tidak perlu mengeluarkan biaya dalam memanufaktur dan mendistribusikan produk karyanya. Ia kerja sama dengan perusahaan lain untuk melakukan itu,” kata Sherlyn.
Menurut dia, lisensi hak cipta memiliki potensi bisnis yang besar. Pada 2017, penghasilan yang diperoleh dari lisensi hak cipta secara global sebesar 271 miliar dollar AS. Sebanyak 71 miliar dollar AS diperoleh dari penjualan pakaian atau aksesori, 36 miliar dollar AS dari mainan, dan 19 miliar dollar AS dari perangkat lunak (software), gim, dan aplikasi.
Sherlyn percaya karya karakter fiksi yang telah diproteksi dan memperoleh lisensi dengan sukses dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Taman hiburan Disneyland yang memperoleh lisensi karakter Walt Disney, misalnya, berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di industri lain. Di sekitar taman hiburan itu, tumbuh hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Jasmine Hanny Surkatty, pencipta komik Ga Jelas, menambahkan, selain memiliki potensi ekonomi, karya karakter fiksi juga memiliki nilai edukasi yang dapat mendorong ketertarikan anak muda untuk belajar. Ia ingin kerja sama dengan kreator konten edukasi dan berharap karakternya dapat menjadi maskot dalam kegiatan edukasi, terutama yang terkait dengan sains antariksa.
”Melalui maskot itu, kita bisa menunjukkan kepada anak-anak kerennya sains antariksa,” ujar Jasmine.