JAKARTA, KOMPAS—Setidaknya, terdapat tiga area di Jakarta Utara yang paling rentan banjir, yaitu Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jalan Laksamana Yos Sudarso, dan Jalan Gaya Motor. Mengantisipasi genangan dan banjir di tempat-tempat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengandalkan pengoperasian pompa serta perbaikan-perbaikan infrastruktur aliran air.
Untuk mengantisipasi banjir di area Boulevard Kelapa Gading, Pemprov DKI sejak Mei 2018 mengoperasikan dua pompa stasioner yang dipasang di depan Mall of Indonesia, Jalan Boulevard Barat Raya, Kecamatan Kelapa Gading. Masing-masing pompa berkapasitas 500 liter per detik.
“Sebelumnya, penanganan banjir di sana hanya mengandalkan pompa bergerak. Sekarang ada pompa statis yang dijaga petugas,” ucap Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Santo, Selasa (13/11/2018).
Selain itu, Sudin SDA Jakarta Utara memasang dinding turap (sheet pile) di Kali BGR sepanjang satu kilometer, di kanan dan kiri kali. Proyek ditargetkan berjalan hingga awal Desember. Menurut Santo, air yang melimpas dari Kali BGR menjadi salah satu penyumbang banjir di kawasan Boulevard Kelapa Gading pada Februari silam.
Meski demikian, air Kali BGR masih dikhawatirkan melimpas saat curah hujan tinggi. Itu lantaran lebar kali menyempit jelang memasuki Kali Betik, dari 12 meter ke 6 meter.
Untuk meningkatkan kapasitas pengurangan banjir, Pemprov DKI merencanakan pembangunan pompa stasioner di Kali BGR tahun depan. Jumlahnya tiga unit, yakni dua pompa masing-masing berkapasitas 2.000 liter per detik dan satu unit 250 liter per detik.
Sementara itu, masalah di Jalan Laks Yos Sudarso terkait dengan tidak optimalnya fungsi saluran yang bersilangan dengan jalan guna membawa air dari sisi barat ke sisi timur. Di timur jalan, terdapat dua pompa untuk mengalirkan air ke Kali Sunter.
Santo mengatakan, saluran yang seharusnya mengalirkan air ke Rumah Pompa Yos Sudarso 1 ternyata tidak tersambung ke pompa. Adapun saluran ke Rumah Pompa Yos Sudarso 2 tersambung, tetapi mulutnya menyempit karena adanya endapan tanah, sehingga lebar saluran hanya satu meter dari seharusnya dua meter. Perbaikan-perbaikan terhadap kedua saluran itu ditargetkan rampung tahun ini juga.
Di area Jalan Gaya Motor, genangan dan banjir berpotensi muncul saat hujan lebat karena pompa-pompa dari perusahaan-perusahaan di sana berkapasitas lebih besar dibanding pompa Pemprov yang berkapasitas 250 liter per detik. “Air dari mereka masuk ke saluran kami, sehingga pompa kami kewalahan,” ujar Santo.
Karena itu, tahun depan juga akan ada penambahan pompa untuk mengantisipasi genangan dan banjir di Gaya Motor. Sebanyak dua pompa, masing-masing berkapasitas 500 liter per detik.
Namun, untuk antisipasi di tahun ini, Sudin SDA Jakarta Utara menguras saluran-saluran air di area Gaya Motor serta memperbesar kolam olak di rumah pompa sehingga mampu menampung air lebih banyak.