Satu Menit Penjualan Busana di JD.com pada Hari Lajang Capai Rp 210 Miliar
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
BEIJING, KOMPAS — Penjualan busana melalui JD.com pada Single Day atau Hari Lajang, Minggu (11/11/2018), setiap menitnya mencapai 100 juta yuan atau sekitar Rp 210 miliar.
JD Fashion Business Development Center Danlu Liu mengatakan, Single Day adalah saat yang dinantikan warga China untuk berbelanja via daring. Salah satu produk yang dibeli tentu saja busana.
”Kaus, kemeja, celana, tas, ransel, tas jinjing, tas olahraga, dan sepatu semuanya laku terjual. Permintaan pembelian mencapai jutaan kali,” ujar Danlu saat ditemui Selasa (13/11/2018).
Ia menjelaskan, peningkatan penjualan mencapai lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan hari biasa. Adapun dua merek yang paling laris dijual adalah Adidas dan Nike.
Penjualan dari segmen busana itu turut berkontribusi pada total penjualan JD.com pada peringatan Hari Lajang.
Total belanja pelanggan menggunakan situs JD.com memperingati Single Day mencapai 159,8 miliar yuan atau sekitar Rp 340 triliun.
Berdasarkan siaran pers perusahaan, perhitungan itu dimulai sejak 1 November 2018 sampai dengan 11 November atau 11 hari. Adapun dihitung dari 1 November karena promo belanja Single Day di JD.com sudah dimulai pada tanggal itu dan berakhir pada 11 November.
Total belanja tahun ini meningkat 25,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 127 miliar yuan.
Nilai 159,8 miliar yuan itu diperoleh dari penjualan 400 juta produk. Penjualan itu antara lain terdiri dari 25 juta produk home appliances dan households. Makanan segar, seperti sayur dan daging, terjual hingga 2.800 ton atau dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
Segmen premium
Untuk memperluas pasar, divisi busana JD.com membuat kanal belanja busana untuk kelas premium, yaitu Top Life. Adapun Top Life adalah aplikasi belanja daring untuk busana premium yang merupakan bagian dari JD.com.
Danlu menjelaskan, saat ini ada 80 merek premium yang sudah bekerja sama memasarkan produknya di Top Life. Merek-merek itu antara lain Todds, Alexander McQueen, dan Mulberry.
”Pertumbuhan ekonomi China selama beberapa tahun terakhir sangat baik. Saat ini banyak orang kaya yang mencari produk premium sesuai kebutuhannya,” kata Danlu.
Ia menjelaskan, 80 persen pembeli produk premium adalah lulusan sarjana dan eksekutif di lokasi kerjanya. Mereka berasal dari usia 25-40 tahun.
”Selera berbusana konsumen premium China adalah menyukai produk teranyar dan terbaik. Pasar ini akan selalu ada,” ujar Danlu.