Pangeran Waleed bin Talal menjadi andalan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman untuk menyelamatkan Visi Arab Saudi 2030 pasca-tewasnya Jamal Khashoggi.
KAIRO, KOMPAS Dalam situasi di bawah tekanan internasional pasca-tewasnya wartawan senior Jamal Khashoggi di Istanbul, 2 Oktober lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS melakukan apa saja yang bisa menyelamatkan citra keluarga besar Al-Saud dan Visi Saudi 2030. MBS saat ini cukup terkejut, dan bahkan merasa waswas terhadap masa depan Visi Arab Saudi 2030 akibat tekanan internasional dalam kasus tewasnya Khashoggi.
Menlu Inggris Jeremy Hunt, secara mendadak, Senin (12/11/ 2018), tiba di Riyadh untuk menemui Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, MBS, dan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir. Hunt meminta Arab Saudi agar bekerja sama dengan Turki secara maksimal untuk penyidikan kasus tewasnya Khashoggi.
Menlu AS Mike Pompeo, Minggu (11/11), juga menelepon MBS, meminta Saudi memenuhi janjinya melakukan penyidikan secara adil dan menyeluruh terhadap kasus tewasnya Khashoggi. Puluhan perusahaan besar internasional menyatakan mengundurkan diri dari kontrak berbagai proyek di Saudi pasca- tewasnya Khashoggi. Hal itu bisa mengancam masa depan Visi Arab Saudi 2030 yang sangat membutuhkan investasi asing secara besar-besaran.
Di tengah tekanan luar biasa dari masyarakat internasional untuk mengungkap kasus tewasnya Khashoggi itu, seperti dilansir harian Al Quds al Arabi, Senin (12/11), kantor MBS mengontak kantor Pangeran Waleed bin Talal untuk meminta bantuan agar Waleed segera turun tangan membantu menyelamatkan citra keluarga besar Al-Saud dan Visi Arab Saudi 2030 saat ini.
MBS kini melihat hanya Waleed yang bisa membantu menyelamatkan masa depan Visi Arab Saudi 2030. MBS memberi jabatan kepada Waleed sebagai utusan khusus putra mahkota untuk para investor global.
Waleed diberitakan langsung menyatakan menerima permintaan MBS itu, dan berjanji melaksanakan tugas besar itu dengan cepat dan semaksimal mungkin. Sebagai balas jasa dari tugasnya untuk menyelamatkan Visi Arab Saudi 2030, MBS membebaskan saudara kandung Waleed pada 3 November lalu, yaitu Pangeran Khaled bin Talal (56), setelah ditahan selama satu tahun. Khaled ditangkap setelah mengkritik penangkapan kakaknya, Waleed.
Waleed selama ini dikenal salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai 15,2 miliar dollar AS di bawah bendera Kingdom Holding Co. Majalah Time pernah menobatkannya sebagai salah satu dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
MBS menahan Waleed bersama puluhan pangeran lainnya pada November 2017 dengan tuduhan korupsi. Waleed dibebaskan beberapa bulan setelah itu. Hubungan MBS dan Pangeran Waleed ditengarai terus semakin membaik pasca-pembebasan itu.
Membujuk investor
Kedua pangeran yang masih cucu pendiri negara Arab Saudi, Raja Abdulaziz al-Saud, itu sering berkomunikasi lewat telepon. Puncak hubungan membaiknya MBS-Waleed terjadi pasca tewasnya Khashoggi ketika MBS memerlukan konsolidasi internal keluarga besar Al-Saud untuk menghadapi tantangan dan ancaman terhadap keluarga besar Al-Saud yang berkuasa di Arab Saudi itu.
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas baru dari MBS itu, Pangeran Waleed kini melakukan perundingan dengan pemilik Warner Music Group, Leonard Blavatnik, agar bersedia menanam investasi di perusahaan bidang hiburan yang berbasis di Riyadh, Rotana Media Group.
Pekan lalu, Waleed bisa mendapat persetujuan investasi senilai 300 juta dollar AS dari pengusaha Perancis untuk diinvestasikan di Saudi. Akhir Oktober, Waleed juga mencapai kesepakatan dengan perusahaan Five Capital-CDC untuk pendanaan bagi pembelian Saudi atas video dan musik dalam platform streaming.
Waleed saat ini terus bekerja keras membujuk para investor global agar mereka mengurungkan niat mundur dari proyek- proyek investasi di Arab Saudi pasca-tewasnya Khashoggi.