Indonesia Ajak China Kolaboratif dalam Konsep Indo-Pasifik
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·2 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengajak ASEAN dan Pemerintah China saling berkolaborasi di bawah konsep Indo-Pasifik. Kerja sama erat antarnegara-negara di lingkar Samudra Hindia dan Pasifik dinilai penting di tengah ketidakpastian dan tantangan global yang meningkat.
”Kita menghadapi berbagai tantangan keamanan di kawasan, bukan hanya di Samudra Pasifik tetapi juga Samudra Hindia. ASEAN-China tidak memiliki pilihan kecuali berkolaborasi menyikapi perkembangan tersebut. Satu isu yang ingin saya garis bawahi adalah pentingnya ASEAN dan China memperkuat kerja sama di kawasan Indo-Pasifik,” kata Presiden Joko Widodo dalam forum KTT ASEAN-China di Singapura, Rabu (13/11/2018).
Presiden Jokowi menekankan secara prinsip melalui konsep Indo-Pasifik itu tidak hendak mengisolasi satu atau beberapa negara tertentu dalam pergaulan dan kerja sama antarnegara di kawasan. Sebaliknya, sambil menyinggung sentralitas dan peranan ASEAN, konsep Indo-Pasifik justru dicetuskan untuk meningkatkan keterbukaan kerja sama negara-negara di kawasan itu.
”Kerja sama Indo-Pasifik yang dikembangkan ASEAN saat ini tidak akan mengisolasi negara tertentu. Selama ini ASEAN telah membuktikan mampu membangun arsitektur kawasan yang terbuka, inklusif, dan berorientasi pada kerja sama, bukan persaingan. Sudah lebih lima dekade ASEAN telah membuktikan diri sebagai lokomotif positif perubahan di kawasan,” kata Presiden Jokowi.
ASEAN memandang China sebagai mitra potensial bagi peningkatan kerja sama Indo-Pasifik. Presiden menyebut, ASEAN dan China setidaknya dapat meningkatkan kerja sama dalam sektor kemaritiman.
”Saya berharap China dapat menjadi mitra ASEAN dalam kerja sama sektor maritim di kawasan Indo-Pasifik, termasuk dalam mengatasi keamanan laut di Samudra Pasifik dan Hindia, mengatasi polusi laut, dan mengembangkan kapasitas search and rescue di laut,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berpandangan bahwa inisiatif ASEAN dan China mengenai konektivitas sebenarnya dapat saling bersinergi dan mendukung satu sama lain. Konektivitas kawasan dalam visi Indonesia yang sejalan dengan ASEAN Connectivity 2025 dapat diperkuat dengan inisiatif Sabuk dan Jalan milik China untuk memperkuat konektivitas antarkawasan.
”Hanya melalui kolaborasi kita mampu menjadikan ASEAN-China sebagai pilar penting perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan,” kata Presiden Jokowi.