Kebakaran Pejaten Village Berasal dari Korsleting Listrik
Oleh
Adhi Kusumaputra
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Kebakaran yang terjadi di Mal Pejaten Village, Pasar Minggu, Selasa (13/11/2018), dipastikan berasal dari korsleting listrik. Saat ini seluruh titik sumber api dalam bangunan telah diamankan oleh petugas pemadam kebakaran.
Kepala Sektor Kecamatan Pasar Minggu, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan, Mochammad Arief, mengatakan kebakaran awalnya berasal dari ruang panel listrik di lantai dasar. Api tersebut merambat hingga ke lantai atas melalui jalur kabel.
"Berdasarkan pemeriksaan regu pemadam, kabel itu menyambung dari lantai dasar hingga menuju empat lantai di atasnya," kata Arief.
Meskipun sudah ditelusuri, Arief mengatakan nantinya akan ada penyelidikan lebih lanjut oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Keputusan lebih lanjut akan dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan.
Kebakaran tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.30 di lantai dasar atau Ground Floor. Menurut keterangan Fatah (20), pegawai restoran pada lantai tersebut, sempat terdengar alarm kebakaran menyala walau tidak lantang.
Ia mengatakan, suasana mulai riuh saat pegawai dari pusat perbelanjaan Matahari mulai berhamburan keluar dari gedung. Dari lantai atas, tampak asap berwarna hitam mengepul hingga menuju lantai bawah.
"Suasana semakin ramai saat satpam berteriak meminta pengunjung keluar. Pegawai di restoran kami baru keluar sekitar pukul 21.10," ujar Fatah.
Dari kebakaran tersebut, Arief mengatakan tidak ada korban jiwa, hanya ada sejumlah pengunjung yang dirujuk ke rumah sakit dengan mobil petugas Palang Merah Indonesia (PMI). Petugas Ambulans PMI Fauzi mengatakan, ada seorang ibu hamil dan dua pengunjung yang dievakuasi karena sesak napas.
"Ibu hamil itu dirujuk menuju Klinik PMI Jakarta Selatan, sedangkan dua pengunjung lain dirujuk RSUD Jatipadang," kata Fauzi.
Hingga pukul 22.30, regu pemadam terus mengeluarkan asap yang mengepul dari dalam gedung. Asap itu mengepul hingga ke luar ruangan dari arah lobi. Untuk mengeluarkan asap, petugas mengerahkan satu mobil kipas blower berukuran 3 meter serta dua kipas portable dari sisi kanan dan kiri pintu gedung.
"Kami mengerahkan 18 unit mobil pemadam kebakaran. Kami beruntung karena kejadian dapat segera diatasi karena akses mobil pemadam menuju pintu terhitung cukup dekat," kata Arief.
Asap dalam gedung tampak baru mereda sekitar pukul 23.10. Sementara etugas pemadam mulai beranjak dari bangunan kebakaran, para pegawai mal mulai masuk ke dalam ruang lobi untuk memeriksa kerusakan. (ADITYA DIVERANTA)