Lestarikan Wayang Orang, Pemerintah Gandeng Pemerhati Budaya
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keberadaan seni pentas wayang orang semakin tergerus. Oleh karena itu, pemerintah dan para pemerhati budaya berkolaborasi meningkatkan kesadaran tentang wayang orang.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan bekerja sama dengan Yayasan Paramarta Karya Budaya akan menggelar pergelaran wayang orang dengan lakon Kresna Duta pada 16 November 2018. Yayasan Paramarta Karya Budaya adalah lembaga yang fokus pada pelestarian kesenian tradisional.
”Wayang orang semakin sedikit peminatnya. Kami berharap agar lebih banyak regenerasi dan minat terhadap wayang orang,” kata Pendiri Yayasan Paramarta Karya Budaya, Prasti Rachmadi Pomarius, di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Dalam pentas tersebut, sebanyak 50 pemain akan tampil. Mereka berasal dari sejumlah paguyuban wayang orang yang berdomisili di Jakarta dan Solo. Salah satu paguyuban yang terlibat adalah Paguyuban Wayang Orang Bharata dari Jakarta.
Wakil Ketua Paguyuban Wayang Orang Bharata dan Sutradara Kresna Duta, Teguh Ampiranto, mengatakan, keberadaan wayang orang perlu dilestarikan karena merupakan warisan budaya adiluhung.
Jumlah paguyuban wayang orang pernah mencapai ratusan. Namun, kini tersisa tidak lebih dari lima paguyuban.
Wayang orang, tutur Teguh, sebenarnya sangat diminati oleh orang asing karena estetika dan nilai luhur yang dimiliki. Terakhir, ia pernah mementaskan wayang orang di Jepang dan Belanda sebelum tahun 2000.
Jerman
Prasti mengatakan, pergelaran tersebut merupakan rangkaian kegiatan pementasan wayang orang yang akan dilaksanakan di Jerman pada 2019. Sebanyak 40 pemain wayang orang akan diberangkatkan ke Jerman. Mereka akan dipertemukan dengan 10 diaspora Indonesia yang telah berlatih wayang orang.
Dengan total 50 pemain, mereka akan tampil di lima kota, yakni Hamburg, Bremen, Frankfurt, Berlin, dan Muenchen. ”Saya harap ini akan menjadi pementasan internasional yang berkelanjutan,” ucapnya.
Prasti melanjutkan, Jerman dipilih karena ia telah berdomisili di negara tersebut selama beberapa tahun terakhir. Namun, ia berharap pementasan tersebut akan menjadi pintu masuk untuk kembali mempromosikan wayang orang di Eropa.
Staf Subdit Diplomasi Budaya Luar Negeri Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Jodi Salahuddin Akbar menambahkan, upaya untuk mengenalkan wayang orang ke dunia internasional merupakan salah satu bentuk diplomasi budaya. ”Sesuatu yang membekas akan terus lestari,” ujarnya.