Presiden: Indo-Pasifik Penting Bagi Sentralitas ASEAN
Oleh
BENNY D. KOESTANTO DARI SINGAPURA
·2 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo menyatakan konsep Indo-Pasifik sangat penting artinya bagi ASEAN guna menjaga relevansi dan sentralitasnya. Konsep Indo-Pasifik itu akan dibawa Pemerintah RI dalam KTT Asia Timur atau East Asian Summit ke-13 yang menjadi rangkaian dalam KTT ke-33 ASEAN di Singapura 12-15 November 2018 ini.
Ketidakpastian dan besarnya tantangan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik berpotensi untuk menimbulkan ancaman bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut dalam kaitannya dengan tarik-menarik konstelasi kekuatan dunia. Menurut Presiden, ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik harus mampu menjadi poros, memainkan peranannya, dan mengubah potensi ancaman itu menjadi sebuah peningkatan kerja sama.
"Dunia kita dipenuhi banyak ketidakpastian. Tarik menarik kepentingan juga kita rasakan di kawasan kita. ASEAN harus tetap menjadi motor bagi perdamaian dan kesejahteraan. ASEAN harus dapat mengubah potensi ancaman menjadi kerja sama, potensi ketegangan menjadi perdamaian," kata Presiden Joko Widodo dalam sesi pleno KTT.
Menurut Presiden, konsep Indo-Pasifik dapat dikembangkan dengan peningkatan kerja sama dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.
"Pada KTT April lalu, saya telah menjelaskan pentingnya ASEAN mengembangkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik yang mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan, inklusivitas, transparan, menghormati hukum internasional, dan menghargai sentralitas ASEAN," kata Presiden.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyambut baik tanggapan positif negara ASEAN terhadap konsep Indo-Pasifik tersebut dan dijadikan konsep bersama ASEAN. Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh bagi konsep tersebut.
"Saya gembira draft konsep bersama tersebut telah dibahas dan insyaallah dapat segera disepakati. Konsultasi informal juga telah dilakukan dengan negara mitra ASEAN," ucapnya.
Dirinya menekankan, konsep tersebut akan memberikan arah baru bagi kerja sama ASEAN dengan negara-negara mitranya. Melalui konsep tersebut, Presiden percaya bahwa kesatuan dan sentralitas ASEAN di kawasan akan tetap terjaga.
"Wawasan yang inovatif ini akan memberikan arah kerja sama ke depan bagi ASEAN dengan menekankan Indo-Pasifik sebagai single geo-strategic theatre yang mengedepankan kerja sama bukan persaingan, memajukan pembangunan, dan mewujudkan kesejahteraan untuk semua," ujarnya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan Indonesia intensif dalam mendorong konsep Indo-Pasifik itu, baik secara informal maupun lewat forum seperti KTT. Prinsipi-prinsip dasar konsep Indo-Pasifik itu pun dikatakannya sudah diterima ASEAN.