logo Kompas.id
UtamaBeban Sosial Pasien...
Iklan

Beban Sosial Pasien Tuberkulosis Sering Terlupakan

Oleh
ADHITYA RAMADHAN
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mRqVkpPRhXduQzGXhk0syx-5vPo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181114_103433_1542204178.jpg
KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN

Dari kanan ke kiri, Pendiri Pejuang Tangguh, organisasi pasien tuberkulosis Ully Ulwiyah, Ketua Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, pengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Erlina Burhan menjelaskan bagaimana upaya strategi eliminasi tuberkulosis pada pemimpin redaksi sejumlah media massa di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

JAKARTA, KOMPAS—Pasien tuberkulosis tidak hanya menghadapi beban medis terkait terapi yang dijalaninya, tetapi juga beban sosial dari lingkungan sekitarnya yang dampaknya besar. Aspek itu kerap terlupakan dalam penanggulangan tuberkulosis.

Mantan pasien tuberkulosis sekaligus pendiri Pejuang Tangguh (Peta), organisasi dukungan pasien tuberkulosis, Ully Ulwiyah, Rabu (14/11/2018) di Jakarta, memaparkan, banyak masalah sosial dihadapi pasien tuberkulosis biasa dan tuberkulosis yang resisten pada obat. Ada pasien yang dikucilkan keluarga, bercerai dari pasangannya, atau mengalami perlakuan diskriminatif di tempat kerja. Hal itu memengaruhi keberhasilan terapi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000