Harga Beras Naik hingga Februari 2019 dan Capai Rp 12.400 Per Kg
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga eceran beras yang mulai meningkat sejak Oktober 2018 diperkirakan mencapai angka tertingginya pada Februari 2019, yaitu Rp 12.400 per kilogram. Perum Bulog telah mengantisipasi kenaikan itu dan saat ini memiliki stok beras yang berada dalam batas aman, yakni 2,5 juta ton.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh menyampaikan, harga beras umum eceran pada minggu keempat Oktober 2018 Rp 11.432 per kilogram. Pada November 2018, harga itu diestimasikan naik menjadi Rp 11.447 per kilogram dan pada Desember 2018 menjadi Rp 11.563 per kilogram.
”Polanya seperti itu karena belum ada panen pada Januari. Panen akan mulai pada Maret-April,” ucap Wahyudi dalam Rapat Koordinasi Satgas Pangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Harga yang diestimasikan itu lebih tinggi dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang tertulis dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017, yaitu Rp 9.450 per kg untuk wilayah I, Rp 9.950 per kg untuk wilayah II, dan Rp 10.250 per kg untuk wilayah III.
Dalam pemberitaan Kompas, Rabu (14/11/2018), pemerintah belum berencana merevisi peraturan itu. Kenaikan harga beras masih bisa diatasi dengan operasi pasar oleh Bulog.
Dalam mengantisipasi kenaikan kebutuhan beras, Wahyudi mengatakan, saat ini stok beras operasi beras cadangan beras pemerintah (OB-CBP) cukup dan tersebar di seluruh daerah. Saat ini, harga beras itu di kisaran Rp 8.500-Rp 9.300 per kilogram, tergantung wilayah.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menyampaikan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini di atas 50.000 ton dan dinilai berada di batas ”sangat aman”. Beras medium IR 643 kini seharga Rp 9.225 per kg.
”Panen akhir tahun ini baik dan kualitas beras bagus sehingga harga lebih tinggi dan bergerak ke medium-up. Kami perlu bantuan dari Bulog untuk salurkan beras medium dengan harga baik,” ujar Arief.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto menyampaikan, pihaknya akan memonitor stok beras serta distribusinya untuk memastikan ketersedian bahan pokok itu.
”Satgas Pangan akan lakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan stok cukup tersedia dan distribusi berjalan lancar. Apabila ada yang mencoba melakukan penimbunan beras yang merugikan, kami akan melakukan penegakan hukum yang tegas,” tuturnya.