Indonesia Dorong Konsep Indo-Pasifik Mendunia
SINGAPURA, KOMPAS - Pemerintah Indonesia terus mendorong konsep Indo-Pasifik dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Ke-33 Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) di Singapura.
Konsep itu diarahkan untuk mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di wilayah Indo-Pasifik. Dalam konsep itu, Indonesia mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan, inklusif, dan transparan.
Persamaan konsep Indo-Pasifik di antara anggota ASEAN ataupun negara-negara mitra ASEAN serta sifat kolaboratif di antara negara-negara dilihat akan turut menjaga relevansi dan sentralitas ASEAN itu sendiri.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Rabu (14/11/2018), mengatakan, konsep Indo-Pasifik itu diusung Presiden Joko Widodo dalam forum panel KTT, seperti KTT ASEAN-Australia, ASEAN-China, serta pertemuan bilateral, antara lain dengan Pemerintah Australia dan Amerika Serikat.
Konsep Indo-Pasifik itu juga akan dibawa Indonesia dalam KTT Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) Ke-13, Kamis ini.
”Australia mendukung konsep Indo-Pasifik yang sedang dikembangkan Indonesia. Intinya, dengan konsep itu, ASEAN sebagai sentralnya,” kata Retno.
Mengubah potensi
Ketidakpastian dan besarnya tantangan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik berpotensi menimbulkan ancaman bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan, terutama terkait konstelasi kekuatan dunia.
Menurut Presiden, ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik harus mampu menjadi poros, memainkan peranannya, dan mengubah potensi ancaman itu menjadi sebuah peningkatan kerja sama.
”Dunia kita dipenuhi banyak ketidakpastian. Tarik-menarik kepentingan juga kita rasakan di kawasan kita. ASEAN harus tetap menjadi motor bagi perdamaian dan kesejahteraan.
ASEAN harus dapat mengubah potensi ancaman menjadi kerja sama, potensi ketegangan menjadi perdamaian,” kata Presiden dalam sesi pleno KTT.
”Pada KTT April lalu, saya telah menjelaskan pentingnya ASEAN mengembangkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik yang mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan, inklusivitas, transparan, menghormati hukum internasional, dan menghargai sentralitas ASEAN.”
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyambut baik tanggapan positif negara ASEAN terhadap konsep Indo-Pasifik tersebut dan dijadikan konsep bersama ASEAN. Negara-negara ASEAN memberikan dukungan penuh bagi konsep tersebut.
”Saya gembira draf konsep bersama tersebut telah dibahas dan insya Allah dapat segera disepakati. Konsultasi informal juga telah dilakukan dengan negara mitra ASEAN,” ucapnya.
Presiden juga mengajak Pemerintah China berkolaborasi di bawah konsep Indo-Pasifik. ”Kita menghadapi berbagai tantangan keamanan di kawasan, bukan hanya di Samudra Pasifik, melainkan juga di Samudra Hindia.
ASEAN-China tidak memiliki pilihan kecuali berkolaborasi menyikapi perkembangan itu. Satu isu yang ingin saya garis bawahi adalah pentingnya ASEAN dan China memperkuat kerja sama di kawasan Indo-Pasifik,” kata Presiden.
Presiden menekankan, secara prinsip, konsep Indo-Pasifik tidak hendak mengisolasi satu atau beberapa negara tertentu dalam pergaulan dan kerja sama di kawasan.
Sebaliknya, sambil menyinggung sentralitas dan peranan ASEAN, konsep Indo-Pasifik justru dicetuskan untuk meningkatkan keterbukaan kerja sama negara-negara di kawasan itu.
Pemerintah Indonesia juga mendorong kolaborasi pengembangan Indo-Pasifik dengan AS. Hal itu disampaikan Joko Widodo kepada Mike Pence, Wakil Presiden AS, dalam pertemuan bilateral Indonesia-AS.
Konsep itu akan dibawa di forum KTT Asia Timur dan disinergikan dengan konsep serupa yang diusung AS.
Optimistis
Peneliti senior Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Shafiah Muhibat, menilai, konsep Indo-Pasifik yang diajukan Indonesia akan diterima.
”Secara normatif itu bukan sesuatu yang baru di ASEAN, ide itu telah ada di kawasan dan dengan demikian mudah diterima, beda dengan apa yang digagas AS yang lebih pada isu membangun pengaturan keamanan baru yang tentu sangat kontroversial dan mudah ditentang,” kata Shafiah.
Posisi ASEAN yang netral juga dilihat menjadi faktor pendukung gagasan Indo-Pasifik akan diterima banyak pihak. (JOS)