Selasa siang waktu Amerika Serikat atau Rabu (14/11/2018) pagi waktu Indonesia Amazon memilih dua kantor kedua setelah Seatle di Negara Bagian Washington. Kota yang terpilih adalah Long Island di New York dan Arlington di Northern Virginia.
Mereka menjanjikan akan melakukan investasi besar-besaran dan juga bakal merekrut tenaga bekerja baru dalam jumlah besar di lokasi yang baru. Sebagai perusahaan teknologi, Amazon menggunakan superioritasnya untuk memilih kedua lokasi. Mereka memilih lokasi itu dengan menggunakan mahadata (bigdata) yang selama ini diperoleh dan juga data tambahan.
Awalnya, Amazon mengumumkan hendak mencari kantor pusat kedua pada tahun lalu. Banyak kota mengajukan diri. Mereka menawarkan diri untuk ditempati Amazon dengan berbagai fasilitas dan kemudahan. Balakangan mereka terseleksi dan pada beberapa pekan lalu tinggal dua kota. Hingga akhirnya spekulasi kota yang akan ditempati Amazon selesai ketika mereka memilih Long Island dan Arlington.
Semula Amazon menjanjikan investasi lima miliar dollar AS dan merekrut tenaga kerja baru sebanyak 50.000 orang karena dua kota yang dipilih maka nilai inevstasi dan peluang lapangan pekerjaan itu dibagi dua.
Memilih lokasi untuk rumah atau kantor kadang masih menggunakan “hati” dan intuisi. Akan tetapi, Financial Times menulis, kini tak hanya itu. Pemilihan lokasi juga dipandu oleh mahadata.
Data yang digunakan mulai data para konsumen, data para pelapak, dan data para pemakai komputasi awan. Dari sinilah kemudian data itu menjadi informasi strategis.
Mereka bisa memperkirakan permintaan ke depan dan juga melakukan negosiasi harga yang tak lagi menggunakan kemampuan manusia tetapi algoritma.
Tentu saja mereka juga menghitung soal akses, data kependudukan, populasi dan lain-lain untuk menentukan kantor pusat itu. Meski demikian pemilihan Long Island dan Arlington masih memunculkan spekulasi lanjutan. Mereka menduga-duga sejumlah alasan yang menjadi dasar pemilihan kota itu, dari mulai alasan ekonomi hingga alasan politik. Dari ini munculah sejumlah analisis.
Alasan ekonomi mereka bisa menjangkau Manhattan sebagai pusat bisnis sehingga mereka mudah bertemu dengan para pelaku bisnis dan tentu pelaku bisnis finansial lainnya bahkan hingga para pelapak.
Dari Arlington mereka juga bisa mendekati pusat-pusat ekonomi yang sedang tumbuh seperti di Cristal City, Northern Virginia. Meski demikian dalam pengumuman kemarin Amazon menegaskan bahwa alasan utama mereka memilih kedua kita itu karena ketersediaan talenta-talenta di bisnis yang dijalankan.
Meski demikian pemilihan Long Island dan Arlington masih memunculkan spekulasi lanjutan
Pendapat lain menyebutkan, alasan pemilihan kota itu juga karena ingin memecah risiko. Pemusatan kekuatan di satu kota bisa memunculkan risiko seperti mereka tak bisa melakukan negosiasi pajak. Dengan tiga kantor pusat maka mereka bisa membuat ketiganya berkompetisi menyediakan fasilitas dan layanan.
Meski demikian ada analisis yang menduga pemilihan kota itu juga didasari alasan politik. Amazon berkepentingan mendekatkan diri dengan Gedung Putih. Arlington cukup dekat dengan Washington DC hanya sekitar lima kilometer. Analisis ini muncul karena regulator mulai memantau secara ketat perusahaan-perusahaan teknologi.
Mereka mulai menginvestigasi masalah kebocoran data dan penggunaan data yang melanggar privasi. Belum lagi pemerintah mulai galak terhadap beberapa perusahaan teknologi. Amazon bahkan telah meningkatkan jumlah pelobi karena mereka pernah diserang soal usaha logistik.
Amazon berkepentingan mendekatkan diri dengan Gedung Putih. Arlington cukup dekat dengan Washington DC hanya sekitar lima kilometer
Berangkat dari membuat kantor baru dengan menggunakan mahadata, Amazon disebutkan akan menangguk data lebih besar lagi dengan pendirian kantor pusat di Arlington dan Long Island. Mereka akan makin memiliki banyak data terkait dengan politik, pemerintahan lokal, dan informasi kependudukan.
Pengajuan penawaran lokasi dari calon lainnya ditambah dengan data yang dimiliki mereka juga menjadi modal Amazon untuk memprofil kota-kota itu secara akurat. Dengan demikian maka ke depan mereka makin bisa menawarkan bisnis lanjutan seperti menawarkan lokasi pabrik yang tepat, menawarkan jasa penunjang yang sesuai, menentukan lokasi pergudangan dan logistik yang tepat.