Brimob diharapkan lebih mengedepankan sifat humanis dan melindungi hak asasi manusia dalam bertugas. Meski berwarna paramiliter, Brimob bagian dari kepolisian sipil.
JAKARTA, KOMPAS - Selama 73 tahun berkiprah, peran Korps Brigade Mobil Kepolisian Negara RI dalam berbagai peristiwa besar, mulai dari kasus terorisme hingga bencana alam, diapresiasi. Meski begitu, Korps Brimob Polri diharapkan lebih mengedepankan sifat humanis dalam menjalankan tugas, terutama untuk mewujudkan peran sebagai bagian dari kepolisian sipil.
Dalam upacara perayaan Hari Ulang Tahun Ke-73 Korps Brimob Polri di Markas Korps Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018), Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengapresiasi peran Brimob dalam ikut menjamin terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Tanah Air. Brimob, lanjutnya, merupakan pasukan andalan Polri dalam sejumlah situasi karena memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki unit kerja Polri lain, seperti penjinakan bom dan penanganan huru-hara.
Selain itu, Kepala Polri juga berterima kasih kepada Brimob yang ikut menjaga situasi kondusif dalam aksi massa yang dilakukan sejumlah organisasi kemasyarakatan pada 4 November dan 2 Desember 2016. Prestasi Brimob, tambah Tito, juga membantu proses evakuasi pada bencana alam di Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Palu (Sulawesi Tengah) serta kecelakaan pesawat Lion Air JT-610.
”Kesigapan, kecepatan, dan kemampuan yang hadir melalui pelatihan terus-menerus itulah yang membuat Brimob menjadi satuan andalan bagi pimpinan Polri, terutama pada masa-masa sulit dan krisis,” ujar Tito dalam pidato sambutannya.
Berbeda dari peringatan hari ulang tahun Brimob sebelumnya yang diisi atraksi unit khusus Brimob di lapangan Mako Brimob Polri, tahun ini perayaan digelar di Hanggar Pasukan Gegana Brimob. Konsep upacara perayaan yang berbeda, kata Tito, disebabkan bangsa Indonesia tengah berduka seiring dua peristiwa bencana alam yang terjadi dalam waktu singkat dan kecelakaan pesawat.
Acara dihadiri oleh pimpinan Polri, di antaranya Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Ari Dono Sukmanto, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, dan Komandan Korps Brimob Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi. Selain itu, sejumlah pejabat yang menghadiri acara itu ialah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Heru Winarko, dan wakil presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, yang merupakan warga kehormatan Brimob.
Tito mengemukakan, di masa mendatang, Brimob akan menghadapi banyak tantangan, terutama seiring kontestasi politik pada Pemilu 2019. Ia memerintahkan seluruh satuan Brimob di kepolisian daerah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi berbagai ancaman keamanan yang berpotensi terjadi terkait peristiwa politik.
Menyeimbangkan
Di sisi lain, Tito juga berharap Brimob menyeimbangkan peran yang bernuansa paramiliter dengan yang lebih humanis. Tito memastikan hanya Brimob yang masih mempertahankan kegiatan paramiliter dalam bertugas karena tantangan dan medan tugas yang berbeda dengan unit kepolisian lainnya.
”Meski berwarna paramiliter, saya minta jajaran Brimob Polri tetap menghadirkan pendekatan dengan masyarakat untuk memberi kesan yang baik,” kata Tito.
Menurut anggota Komisi III DPR dari Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, Brimob harus lebih memprioritaskan wajah humanis ketika menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga keamanan bangsa. Ia menekankan, Brimob tak boleh kalah humanis dibandingkan dengan sejumlah unit pasukan Tentara Nasional Indonesia yang terlibat dalam berbagai kesempatan bersentuhan dengan publik.
”Dalam menjalankan tugas pengamanan, kami berharap Korps Brimob mengedepankan tampilan humanis sebagai sebuah kekuatan sipil,” ujar Arsul.
Adapun komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Poengky Indarti, menilai Brimob telah membuktikan sebagai unit khusus Polri melayani dan melindungi masyarakat. Kesiapsiagaan Brimob, tambahnya, juga harus dibarengi soliditas dengan institusi lain, terutama TNI, untuk menghadapi berbagai ancaman keamanan di masa mendatang.
Sebagai perwujudan nilai-nilai kepolisian sipil, Poengky berharap Brimob selalu melindungi hak asasi manusia dalam menjalankan tugas-tugas pokok di bidang keamanan.