Tintin Surtini (63) berdiri sambil melihat sekeliling. Dia menanti peserta lelang lain menandingi harga Rp 5 juta untuk kain batik dengan warna latar krem. Begitu diumumkan sebagai pemenang, dia duduk dan tersenyum diiringi riuh tepuk tangan.
Tak hanya memenangkan kain batik, Tintin juga membawa pulang tas Polo Ralph Lauren warna hitam seharga Rp 4 juta dan kemeja batik senilai Rp 3,6 juta. Secara keseluruhan, ada lima barang yang ditawarkan dalam lelang lisan.
Pengalaman itu, menurut Tintin, dapat memperkuat bahan ajar lelang kepada mahasiswa-mahasiswanya. "Saya juga ingin berpartisipasi dalam menambah pendapatan negara lewat lelang ini," ujarnya saat ditemui di sela-sela lelang barang gratifikasi yang digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Lelang yang digelar kali ini bukan yang pertama bagi Tintin. "Saya ke sini memakai batik milik Menteri Keuangan Sri Mulyani, idola saya. Batik ini saya dapatkan saat lelang sebelumnya," kata Tintin, pengajar sejumlah perguruan tinggi di Jakarta itu.
Menurut Tintin, mengenakan barang-barang itu sehari-hari dapat mempromosikan lelang. Rencananya, tas hitam hasil lelang gratifikasi kali ini akan dipakai saat kerja. Sementara kain batik akan dijadikan rok lilit. Adapun kemeja batik akan diberikan ke puteranya.
Antusiasme Tintin dalam lelang merupakan salah satu contoh semangat yang ingin dipertahankan pemerintah. "Roh lelang itu ada pada kompetisi mendapatkan barang hingga terbentuk harga tertentu," kata Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Lukman Effendi.
Lelang daring
Di era digital ini, semangat kompetisi pembentukan harga lelang bertransformasi lewat teknologi. Dalam kesempatan itu, DJKN meluncurkan portal lelang dalam jaringan (daring) Lelang.go.id. Portal ini merupakan pemuktahiran situs lama yang sudah digunakan sejak 2014.
Menurut Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, portal yang baru merupakan terobosan dalam pengelolaan aset negara. "Situs ini memperluas akses masyarakat terhadap informasi dan kegiatan lelang," ujarnya.
Dengan perluasan itu, setiap masyarakat punya hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam lelang yang diadakan pemerintah. Masyarakat juga bisa menilai objektivitas dan keterbukaan lelang lewat portal daring.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, mengapresiasi peluncuran Lelang.go.id. "Dengan kehadiran situs ini, kegiatan lelang dapat semakin efektif, efisien, transparan, dan akuntabel," ujarnya.
Situs itu untuk pertama kali dimanfaatkan untuk lelang gratifikasi secara daring. Dari 52 barang yang dilelang, 47 barang dilelang secara terbuka maupun tertutup.
Secara keseluruhan, total hasil lelang (termasuk bea) barang gratifikasi mencapai Rp 88,725 juta untuk 50 barang yang laku. Sebanyak Rp 71,7 juta berasal dari lelang daring.
Menurut Mardiasmo, pemanfaatan teknologi dalam lelang ditujukan untuk menyasar generasi milenial. Harapannya, mereka kian akrab dengan kegiatan lelang.
Lukman menyebutkan, tak hanya nama portal, layanan situsnya juga disederhanakan. Layanan pencarian juga ditambahkan agar pengguna dapat menemukan dan meninjau barang lelang secara praktis.
Pada umumnya, partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pendapatan negara bukan pajak lewat lelang tak mengenal usia. Namun, kini negara membutuhkan semangat Tintin di generasi milenial untuk andil.