LONDON, RABU-Novak Djokovic dalam kondisi flu ketika melawan Alexander Zverev pada penyisihan Grup Gustavo Kuerten turnamen tenis Final ATP. Dengan kondisi tak fit, Djokovic tetap menang dan menjadi petenis pertama yang lolos ke semifinal.
Kemenangan 6-4, 6-1 di The O2 Arena, Rabu (14/1/2018) malam WIB, menjadi kemenangan kedua Djokovic dalam persaingan di grup yang namanya diambil dari mantan petenis Brasil tersebut. Pada laga pertama, dua hari sebelumnya, Djokovic menang atas John Isner.
Lolosnya Djokovic ke semifinal juga ditentukan laga lain pada hari yang sama, yaitu ketika Marin Cilic mengalahkan Isner, 6-7 (2), 6-3, 6-4. Ini menjadi semifinal kedelapan dari 11 penampilan Djokovic dalam turnamen yang diikuti delapan petenis terbaik per musim itu.
Meski kini menempati peringkat teratas klasemen, posisi akhir akan ditentukan setelah dua laga pada hari Jumat, yaitu Djokovic melawan Cilic dan Zverev kontra Isner. Zverev, Cilic, dan Isner berpeluang sama untuk mendampingi Djokovic ke semifinal.
Diikuti delapan petenis, peserta dibagi dalam dua grup untuk mengikuti penyisihan yang menggunakan format round robin. Selain Grup Gustavo Kuerten, empat petenis lainnya, Roger Federer, Kevin Anderson, Kei Nishikori, dan Dominic Thiem, tergabung di Grup Lleyton Hewitt. Juara masing-masing grup akan bertemu peringkat kedua grup lain pada semifinal.
Meski menang, Djokovic tidak puas dengan penampilannya. ”Sayangnya, hari ini kondisi saya tak terlalu bagus. Namun, saya masih bisa mengumpulkan kekuatan saat membutuhkannya,” kata Djokovic yang saat laga berkali-kali dia membersihkan hidung dengan tisu.
Di sisi lain, Djokovic juga terbantu oleh penampilan Zverev yang tak konsisten. Setelah memaksa Djokovic bermain ketat di gim pertama dengan smes-smes keras, akurasi pukulan Zverev menurun pada set kedua.
”Saya bermain baik sejak pertengahan set kedua meski servis saya tak terlalu bagus. Tetapi, banyaknya unforced error yang dibuat Sascha (panggilan Zverev) membantu saya bisa menang dengan lebih mudah,” tutur Djokovic dalam laman resmi ATP.
Hasil itu membuat Djokovic memperpanjang kemenangannya di London, musim ini, menjadi 13-1. Satu-satunya kekalahan dialami di final turnamen pemanasan menuju Wimbledon. Tujuh kemenangan menghasilkan gelar juara Wimbledon, yang merupakan gelar grand slam pertama Djokovic dalam dua tahun.
Sementara Zverev mengakui kesulitan mengalahkan petenis Serbia tersebut. ”Mungkin Novak sedikit sakit, tetapi saat terjadi permainan reli, dia tetap sulit ditaklukkan. Dia bermain penuh percaya diri. Di memang petenis nomor satu dunia,” kata Zverev.
Untuk lolos dari penyisihan grup, Zverev pun harus memenangi laga melawan Isner. ”Saya akan menganggap laga itu seperti perempat final pada turnamen lain,” katanya.
Dua laga pada Grup Lleyton Hewitt, Kamis malam hingga Jumat dini hari, akan menentukan dua petenis yang lolos ke semifinal. Dua laga itu adalah Federer melawan Anderson dan Nishikori kontra Thiem.
Radwanska pensiun
Petenis putri yang pernah berperingkat kedua dunia, Agnieszka Radwanska mengumumkan akhir kariernya sebagai atlet. Petenis Polandia berusia 29 tahun itu mengatakan, dia tak bisa lagi berlatih dan bertanding seperti yang diinginkan karena faktor kesehatan.
"Oleh karena masalah itu, saya tak bisa lagi memaksa tubuh saya untuk melewati batas kekuatannya," kata Radwanska dalam akun Facebook-nya.
Radwanska, yang meraih 20 gelar juara selama 13 tahun berkarier sebagai petenis profesional, menjadi finalis Wimbledon pada 2012. Dia mencapai posisi tertinggi, peringkat kedua dunia, pada 9 Juli 2012.
Petenis yang dilatih Martina Navratilova pada 2014-2015 ini mengakhiri kariernya dengan berada pada peringkat ke-75. (AP/REUTERS)