I Gusti Putu Ngurah Sedana Memimpin “Pelayaran Kedua” Kapal Samudra Raksa
Oleh
Dahono Fitrianto
·2 menit baca
Lima belas tahun silam, saat masih berpangkat kapten, I Gusti Putu Ngurah Sedana (47), memimpin pelayaran Kapal Borobudur “Samudra Raksa” dari Bali menuju Ghana di Afrika Barat, menyeberangi Samudera Hindia dan memutari Tanjung Harapan di ujung benua Afrika selama tujuh bulan. Samudra Raksa sendiri adalah kapal layar kayu sepanjang 18,29 meter yang dibuat berdasarkan relief di dinding Candi Borobudur. Hampir seluruh kapal itu dibuat menggunakan teknologi abad ke-9, di era Candi Borobudur dibangun.
Kini, Letnan Kolonel Laut (P) Putu Sedana mendapat kesempatan kedua untuk kembali memimpin “pelayaran” kapal Samudra Raksa, walau tentu saja dalam bentuk yang berbeda. Sejak Februari 2018, dia mendapat penugasan sebagai General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur. Di area taman candi tersebut, Kapal Samudra Raksa yang telah membuktikan jalur pelayaran nenek moyang, itu, disimpan dalam sebuah museum yang megah di sisi timur laut candi.
Ia pun melakukan perombakan pada Museum Kapal Samudra Raksa dengan melakukan renovasi besar-besaran. Salah satu sentuhan paling signifikan adalah pemasangan layar elektronik raksasa di sekeliling kapal dan di lantai di depan kapal. Layar elektronik itu menampilkan simulasi pelayaran di lautan lepas, sehingga pengunjung seolah-olah tengah berlayar di tengah samudera dengan kapal Samudra Raksa.
“Renovasi museum menghabiskan biaya total lebih dari Rp 16 miliar. Semua dari dana perusahaan,” paparnya saat ditemui di kantornya di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/11/2018).
Di layar elektronik raksasa ini juga bisa ditayangkan berbagai film animasi dengan tema-tema bahari dan maritim. Sementara di lantainya juga dipasang layar elektronik yang berisi animasi keindahan bawah laut Nusantara. Putu Sedana juga berencana membuka museum ini hingga malam hari, sehingga durasi kegiatan wisatawan di Candi Borobudur bisa lebih lama dan bervariasi.
“Kini museum baru ini tinggal menunggu diresmikan oleh Menko Maritim,” ujar Putu Sedana yang kini tengah sibuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Borobudur Marathon 2018.